Setahun Kepemimpinan Rudi-Amsakar

Benahi Infrastruktur dan Percantik Kota Batam
Oleh : Humas Pemko Batam
Kamis | 23-03-2017 | 15:02 WIB
rudi-amsakar2.jpg

Walikota Batam H. Muhammad Rudi dan Wakil Walikota Amsakar Achmad saat meninjau proyek pelebaran jalan di kawasan Jodoh. (Foto: Humas Pemko Batam)

Kepemimpinan H. Muhammad Rudi, SE., MM. dan Amsakar Achmad, S.Sos., MSi. genap setahun pada 14 Maret 2017, sejak dilantik menjadi Walikota dan Wakil Walikota Batam periode 2016-2021 oleh Gubernur Kepulauan Riau Muhammad Sani. Pelantikan itu merujuk pada Surat Keputusan Mendagri Nomor 131.21-945 Tahun 2016.

Kerja nyata yang terbukti dari duet yang dikenal dengan sebutan RAMAH ini adalah peningkatan infrastruktur Kota Batam, dengan mengedepankan kebutuhan masyarakat. Secara perlahan namun pasti, pasangan ini sudah mulai mampu mewujudkan pembangunan infrastruktur, seperti perbaikan jalan, dengan harapan lancarnya arus transportasi akan lebih meningkatkan perekonomian masyarakat.

Seluruh kebijakan Walikota dan Wakil Walikota Batam mengacu pada visi Kota Batam, yakni "Terwujudnya Kota Batam Sebagai Bandar Dunia Madani Yang Berdaya Saing, Maju, Sejahtera dan Bermartabat".

Di bawah kepemimpinan Rudi, mempunyai kebijakan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Batam, lebih dari lima puluh persen untuk belanja publik dengan pembagian porsi sebesar 30% untuk pembangunan dan pembenahan infrastruktur, 20% bidang pendidikan, 10% bidang kesehatan dan sisanya untuk sektor lain dan belanja pegawai.

Kota Batam yang terdiri dari pulau-pulau (hinterland), mengharuskan pemerintah untuk memperhatikan pembangunan di wilayah pulau-pulau tersebut. Seperti pembangunan jembatan/pelantar beton. Dengan dibangunnya jembatan/pelantar beton akan memudahkan akses antara masyarakat yang ada di pulau satu dengan masyarakat pulau lainnya.

Di wilayah hinterland, selain membangun jembatan/pelantar beton, Pemko Batam juga memprioritaskan pengadaan air bersih untuk masyarakat. Masyarakat di wilayah hinterland memanfaatkan 12 waduk yang tersebar di beberapa pulau. Pada tahun 2016, sudah dibangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Pulau Pecung melalui Jaringan Pipa Transmisi Bawah dari Reservoir Air Bersih Pulau Kerang ke Reservoir Pulau Pecung dan SPAM Pulau Pulau Sarang melalui Jaringan Pipa Transmisi Bawah Laut dari Reservoir Pulau Mecan ke Reservoir Pulau Sarang.

Air bersih tersebut telah disalurkan ke rumah-rumah warga di kawasan hinterland. Selama 2016 terpasang 451 sambungan baru untuk instalasi air bersih. Sampai tahun 2017 ini tercatat 3.642 rumah di wilayah hinterland sudah dialiri instalasi air bersih.

Percantik Jodoh Nagoya
Di tahun pertama kepemimpinan Rudi-Amsakar, infrastruktur di mainland maupun hinterland dibenahi. Selain itu, perwajahan Kota Batam juga dipercantik. Selama 2016, sudah terbangun jalan sepanjag 31,46 km se-Kota Batam, panjang jalan di kawasan hinterland sepanjang 1 km, panjang jembatan/pelantar di wilayah hinterland sepanjang 250 meter, pemeliharaan jalan se-Kota Batam sepanjang 35 km, terbangunnya lampu PJU sebanyak 245 titik dan pemeliharaan pada 11.348 titik lampu jalan.

Pemko Batam berkomitmen untuk mengentaskan banjir di Kota Batam. Setiap tahunnya, Dinas Bina Marga dan SDA melakukan pembangunan drainase, dan melakukan pemeliharaan terhadap drainase yang telah ada. Pembangunan drainase tersebut mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pemeliharaan drainase harus senantiasa dilakukan untuk meminimalisir banjir yang kerap datang saat hujan.

Pada tahun 2016, panjang drainase yang dipelihara sepanjang 45.000 meter dan pembangunan drainase baru sepanjang 7.545 meter. Rudi-Amsakar mempunyai harapan, kawasan Jodoh-Nagoya merupakan wajah Kota Batam. Kawasan ini merupakan titik utama mempercantik Kota Batam. Kawasan Nagoya dan Jodoh akan disulap menjadi daerah Metro menyaingi Johor Bahru di Malaysia.

Berbagai kegiatan Rudi-Amsakar dalam pembangunan infrastruktru di Kota Batam. (Foto: Humas Pemko Batam)

Jalan yang telah diperlebar Pemko Batam kini semakin cantik dengan keberadaan lampu hias. Lampu hias berbentuk bunga setinggi lebih kurang dua meter itu mempercantik pusat bisnis Kota Batam itu pada malam hari. Lampu tersebut beragam bentuk bunga, mulai bunga teratai, bunga lili, bunga tulip dan bunga lainnya.

Selain di wilayah Nagoya, pelebaran jalan utama juga dilakukan di kawasan Batam Center. Untuk tahun 2016, pelebaran jalan dari simpang BNI hingga bundaran Tuah Madani dilakukan bertahap dengan rata-rata lebar ROW 50 meter. Pelebaran di kawasan Batam Center ini, melanjutkan pelebaran yang telah dilakukan pada tahun sebelumnya. Targetnya, di Kota Batam ini semua jalan terdri dari dua jalur dengan masing-masing jalur ada tiga lajur. Harapannya, jalanan di Batam tidak akan macet lagi karena jalannya sudah lebar.

Berbagai penataan infrastruktur ini diharapkan menjadikan Kota Batam sebagai kota metropolitan dan semakin siap bersaing dengan kawasan lainnya. Semua pembangunan infrastruktur dilakukan demi masyarakat Kota Batam yang merupakan masyarakat modern. Dukungan dari semua pihak, termasuk yang melaksanakan usaha di kawasaan ini, sangat diharapkan. Sehingga nantinya kita dapat menghadirkan kota wisata yang aman sejuk dan nyaman di Batam. (*)