Media Online Berperan Penting Tangkal Berita Hoax
Oleh : Hadli
Selasa | 21-03-2017 | 16:02 WIB
ahmedkurnia.jpg

Ahmed Kurnia Soeriawidjaja saat hadir sebagai pembicara mewakili Kementrian Komunikasi dalam Forum Media Tingkat Kota Batam di Kantor Walikota Batam, Selasa (21/3/2017). (Foto: Hadli)

 

BATAMTODAY.COM, Batam - Media harus mampu mengimbangi berita-berita hoax. Bila tidak, berita-berita kebohongan itu akan meruntuhkan pertumbuhan pariwisata yang memperburuk perekonomian Batam, Kepulauan Riau.

 

 

"Singapura dan Malaysia menganjurkan masyarakatnya untuk memantau perkembangan Batam melalui media lokal. Peran media disini sangat penting menangkal hoax," kata pembicara dari Kementerian Komunikasi RI, Ahmed Kurnia Soeriawidjaja dalam Forum Media Tingkat Kota Batam di Kantor Walikota Batam, Selasa (21/3/2017).

Untuk mengimbangi berita hoax, menurutnya, media perlu mengaktivasi sosial media. Karena saat ini, sudah sulit untuk untuk menemukan pembaca setia. Maka dari itu, link berita harus dikirim ke media sosial untuk dibaca masyarakat.

"Aktivasi sosmed penting untuk mengimbangi berita hoax. Biasanya masyarakat membaca berita setelah melihat dimediasi sosial," ujar Ahmed yang juga Pimred Infopublik.id.

Menurut dia, ada tiga isu besar bahan informasi hoax yanh dimainkan belakangan ini. Isu ini bertujuan untuk mengadu domba. Pertama isu anti etnis dan negara Tionghoa. Kedua isu pembungkaman islam. Dan ketiga, isu bangkitnya komunis.

"Kita sebagai media mainstream jangan terpancing, terbawa isu itu. Jangan jadi bagian penyebaran hoax itu, justru harus jadi referensi informasi yang benar," ujarnya.

Sementara itu, Asisten Pemerintahan Setdako Batam, Syuzairi mengatakan media merupakan ujung tombak untuk komunikasikan antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat.

"Semua tetap harus menghormati tugas dan fungsi masing-masing. Namun, pemerintah tidak bisa juga memaksakan media untuk tidak membuat berita-berita tertentu," katanya.

Media, tambahnya, mempunyai hak untuk sebarkan informasi seluas-luasnya. Dalam konteks negara demokrasi berideologi Pancasila yang memiliki batas tertentu.

"Karena itulah pemerintah berharap kerjasama media untuk sama-sama kontrol pemberitaan sehingga tidak meresahkan masyarakat," ujarnya. mewakili Walikota Batam saat pembukaan Forum Media.

Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Kepulauan Riau, Ramon Damora yang juga berkesempatan hadir sebagai pembicara dalam agenda Forum Media menyampaikan, tidak sedikit media memanfaatkan kebebasan pers dalam memuat berita dengan tujuan tertentu.

Ada tiga judul berita yang disampaikannya yang dianggap tidak layak diterbitkan hanya karena memiliki tingkat emosian tidak baik dengan sumber karena memiliki tujuan pribadi.

Editor: Dardani

 

"Singapura dan Malaysia menganjurkan masyarakatnya untuk memantau perkembangan Batam melalui media lokal. Peran media disini sangat penting menangkal hoax," kata pembicara dari Kementerian Komunikasi RI, Ahmed Kurnia Soeriawidjaja dalam Forum Media Tingkat Kota Batam di Kantor Walikota Batam, Selasa (21/3/2017).

Untuk mengimbangi berita hoax, menurutnya, media perlu mengaktivasi sosial media. Karena saat ini, sudah sulit untuk untuk menemukan pembaca setia. Maka dari itu, link berita harus dikirim ke media sosial untuk dibaca masyarakat.

"Aktivasi sosmed penting untuk mengimbangi berita hoax. Biasanya masyarakat membaca berita setelah melihat dimediasi sosial," ujar Ahmed yang juga Pimred Infopublik.id.

Menurut dia, ada tiga isu besar bahan informasi hoax yanh dimainkan belakangan ini. Isu ini bertujuan untuk mengadu domba. Pertama isu anti etnis dan negara Tionghoa. Kedua isu pembungkaman islam. Dan ketiga, isu bangkitnya komunis.

"Kita sebagai media mainstream jangan terpancing, terbawa isu itu. Jangan jadi bagian penyebaran hoax itu, justru harus jadi referensi informasi yang benar," ujarnya.

Sementara itu, Asisten Pemerintahan Setdako Batam, Syuzairi mengatakan media merupakan ujung tombak untuk komunikasikan antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat.

"Semua tetap harus menghormati tugas dan fungsi masing-masing. Namun, pemerintah tidak bisa juga memaksakan media untuk tidak membuat berita-berita tertentu," katanya.

Media, tambahnya, mempunyai hak untuk sebarkan informasi seluas-luasnya. Dalam konteks negara demokrasi berideologi Pancasila yang memiliki batas tertentu.

"Karena itulah pemerintah berharap kerjasama media untuk sama-sama kontrol pemberitaan sehingga tidak meresahkan masyarakat," ujarnya. mewakili Walikota Batam saat pembukaan Forum Media.

Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Kepulauan Riau, Ramon Damora yang juga berkesempatan hadir sebagai pembicara dalam agenda Forum Media menyampaikan, tidak sedikit media memanfaatkan kebebasan pers dalam memuat berita dengan tujuan tertentu.

Ada tiga judul berita yang disampaikannya yang dianggap tidak layak diterbitkan hanya karena memiliki tingkat emosian tidak baik dengan sumber karena memiliki tujuan pribadi.

Editor: Dardani