Ratapan Pilu Korban Kebakaran Pasar Seken Aviari
Oleh : CR-14
Senin | 20-03-2017 | 12:43 WIB
pasar-seken-01.gif

Pasar Seken Aviari rata dengan tanah. (Foto: CR-14)

Kebakaran di Pasar Seken Aviari, RT 08/RW 26 Kelurahan Buliang, Kecematan Batuaji, Batam, Senin (20/3/2017) sekira pukul 06.45 WIB pagi tadi, meninggalkan duka mendalam bagi para pemilik kios. Sebanyak 42 kios seketika itu rata dengan tanah akibat ganasnya si jago merah. Berikut catatan wartawan BATAMTODAY.COM yang memotret kejadian pilu di Senin pagi itu.

Yumanggi tak dapat berbuat banyak. Ia hanya bisa meratapi nasib dan menahan kesal ketika kobaran api menjilati kios miliknya. Tempatnya mengais rejeki kini telah menjadi debu dan rata dengan tanah.

Mirisnya, tak satupun barang-barang jualan miliknya bisa diselamatkan. Padahal, kios tersebut satu-satunya usaha untuk menyokong kehidupan Yumanggi dan keluarganya. Termasuk keluarga karyawannya, yang kini tak tau harus berbuat apa.

Yumanggi mendapat kabar kebakaran dari temannya sekitar pukul 07.30 WIB. Ia pun langsung menuju ke lokasi, namun tak satupun barang dagangannya yang berhasil diselamatkan. "Pas sampai, api sudah besar, tidak mungkin lagi bisa menyelamatkan," ujarnya.

Akibat kejadian tersebut, ia mengaku merugi sekitar Rp75-Rp100 juta. Dalam sehari omzetnya sekitar Rp2 jutaan. "Kerugian sekitar Rp75-100 juta karena semua barang tidak bisa diselamatkan," ujarnya lirih.

Dituturkan, dalam sebulan omzetnya bisa mencapai Rp60 juta. Tetapi dengan adanya musibah ini, dia menderita banyak kerugian. Selain itu, dua orang karyawannya terpaksa menjadi pengangguran sementara hingga dia mendapatkan lokasi penampungan.

"Akibat kebakaran ini, kita jadi pengangguran. Sementara kita belum bisa jualan, lagi bingung, bersedih, dan menunggu kejelasan," ujarnya.

Hal yang sama dirasakan Hendra, pemilik kios lainnya. Ia juga tidak dapat menyelamatkan barang dagangannya. Kiosnya itu sudah dipenuhi asap ketika dia tiba di lokasi sekitar pukul 08.00 WIB, sehingga tak sanggup menyelamatkan barang dagangannya.

Atas kejadian ini, dia mengaku mendapat kerugian hingga puluhan juta. Dua orang karyawannya terpaksa tidak bisa bekerja di tempatnya lagi. "Puluhan jutaan ruginya, harapannya segera dapat penampungannya buat makan hari-hari. Di rumah sudah tidak ada sisa barang," ujar Hendra.

Yumanggi dan Hendra, tidak sendiri dalam duka di Senin pagi ini. Ada 40 orang lagi pemilik kios lainnya yang senasib dengan mereka.

Selain warga yang berdatangan, para pemilik kios juga terlihat berdiri terpaku menatap puing-puing kios mereka yang telah rata dengan tanah. Di lokasi suda terpasang garis polisi. Ada juga tim dari Inafis Polrersta Barelang di lokasi.

Meski tak ada korban jiwa, namun kebakaran ini meninggalkan duka mendalam bagi para korban pemilik kios. Dugaan sementara penyebab kebakaran ini adalah korsleting listrik, namun untuk kepastiannya masih harus menunggu penyelidikan dari pihak kepolisian.

Editor: Yudha