Polisi Masih Dalami Korban Lain Predator Anak di Bengkong
Oleh : Romi Candra
Sabtu | 18-03-2017 | 15:14 WIB
pencabulbocah.jpg

Inilah MK, sang predator anak yang sudah ditahan di sel Polsek Bengkong. (Foto: Romi Candra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Jajaran Polsek Bengkong hingga kini terus mendalami dan mencari apakah masih ada anak lain yang menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh predator anak MK (38).

Sejauh ini, tiga anak laki-laki telah menjadi korban sodomi yang dilakukan MK. Modusnya, mengiming-imingi korban dengan memberikan uang senilai Rp 20 ribu. Sasarannya, adalah anak-anak yang berusia di bawah 10 tahun.

Kapolsek Bengkong, AKP Buala Harefa, saat dikonfirmasi mengatakan, sejauh ini bekum ditemukan korban tambahan. Namun pihaknya terus melakukan pengembangan.

"Korban sejauh ini masih tiga orang, dan sudah bisa kita mintai keterangan. Kita terus mengumpulkan bukti-bukti," ungkap Harefa, Sabtu (18/3/2017).

Dilanjutkan, sejak dibekuk hingga kini, MK sendiri belum mengakui perbuatannya, meski bukti-bukti sudah menguatkan dan memberatkannya.

"Yang kita butuhkan bukan pengakuan. Sejauh ini bukti-bukti yang ditemukan sudah sangat kuat mengarah bahwa ia pelakunya," lanjut Harefa.

Ia juga mengimbau pada warga yang merasa pernah menjadi korban dari MK, agar segera melapor. "Kebanyakan korban tidak malu melapor, karena hal ini dianggap aib. Karena itu, kita berharap jika masih ada yang pernah menjadi korban agar melapor," pungkasnya.

Berita sebelumnya, Polsek Bengkong membekuk seorang "predator anak" berinisial MK. Pria 38 tahun ini, telah melakukan pelecehan seksual terhadap anak dibawah umur. Sasarannya, adalah anak laki-laki untuk melampiaskan nafsu bejatnya dengan menyodomi abak tersebut.

Kapolsek Bengkong, AKP Buala Harefa, mengatakan, sejauh ini diketahui sudah tiga orang abak yang menjadi korban. Pihaknya juga terus mendalami untuk mencari korban lainnya. "Pelaku melakukan pelecehan seksual, dengan menyodomi korban," ungkap Harefa, Sabtu (11/3/2017).

Dijelaskan, terungkapnya perbuatan tersebut berawal dari kecurigaan orangtua salah satu korban berinisial IP (10), yang melihat anaknya berduaan di tempat gelap bersama pelaku. Orangtua korban tersebut, juga merasa resah karena sudah banyak mendapat kabar kalau pelaku menyukai anak-anak.

Editor: Dardani