Truk Proyek Reklamasi di Marina City Merusak Aspal Jalan
Oleh : CR-14
Sabtu | 18-03-2017 | 14:50 WIB
jalandimarinacity.jpg

Inilah ruas jalan di Jalan Marina City akibat seriang dilalui truk pengangkut tanah untuk reklamasi. (Foto: CR-14)

BATAMTODAY.COM, Batam - Sejumlah ruas jalan di Jalan Marina City Kelurahan Tanjunguncang Kecematan Batuaji Batam rusak parah. Kerusakan itu akibat sering dilewati truk bertonase besar yang membawa material tanah timbun untuk pembangunan proyek reklamasi yang berada di samping Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes). Selain merusak jalan, truk-truk itu juga mengangu kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan.

 

Pantauan BATAMTODAY.COM, titik jalan rusak tersebut terus bertambah. Selain karena jumlah truk yang semakin banyak, aktivitas truk tersebut juga berlangsung pada malam dan siang hari. Sebelumnya, truk-truk tersebut hanya beroperasi di malam hari saja.

Untuk sementara waktu, jalan yang berlobang tersebut hanya ditimbun dengan tanah dan ada juga sebagian ditambal dengan semen. Sedangkan jalan yang retak dibiarkan saja tanpa diperbaiki. Kondisi itu pula yang membuat pengendara harus ekstra hati-hati jika tidak mau mengalami kecelakaan.

Seorang warga Marina View yang kerap melintas di jalan tersebut, Ismail mengatakan, kondisi jalan yang rusak tersebut sangatlah berbahaya. Terutama ketika malam hari.

"Jika malam sangat bahaya melintas, khusus disalah satu tanyakan dekat proyek reklamasi itu. Kalau kencang dan tidak waspada bisa jatuh dan berbenturan dengan pengendara lain. Kita minta perusahaan yang bersangkutan memperbaikinya sebelum jatuh korban jiwa," ujarnya.

Menurut Ismail, aktivitas truk-truk tersebut sudah sangat mengganggu. Selain menyebabkan jalan rusak dan mengganggu pengendara lainnya debu dari tanah muatan truk tersebut juga kerap berterbangan dan mengganggu warga di sekitar lokasi. Sebab bak truk-truk tersebut sengaja dibiarkan tanpa ada penutup.

"Jika musim kemarau, seringkali membuat debu tanah bertebaran ke rumah-rumah dan dagangan warga," ujarnya lagi.

Menurutnya aktivtas truk tanah tersebut kian mengkhawatirkan. Hilir mudik truk tersebut, tak mengenal siang atau pun malam. Terus beroperasi setiap hari.

Biasanya truk-truk tersebut melintas secara berkelompok. Antara dua hingga tiga truk sekali melintas. “Sebagai warga dan pengguna jalan, saya merasa tidak nyaman dan tidak aman, ujarnya lagi.

Editor: Dardani