Orangtua Calon Perwira Polri Asal Kepri Tak Percaya Anaknya Lulus Tanpa Uang
Oleh : Hadli
Senin | 13-03-2017 | 09:02 WIB
ortucalonpolisi.jpg

Orang tua calon perwira Polri asal Kepri saat menyaksikan anak mereka dinyatakan lulus. (Foto: Hadli)

BATAMTODAY.COM, Batam - Ada pemandangan berbeda di Mapolda Kepri pada Jumat, 10 Maret 2017 lalu. Ada luapan rasa bangga, gembira, senang dan syukur teraduk-aduk di dada seorang ibu. Hingga, tanpa terasa butiran kristal menetes begitu saja dari kelopak mata ibu itu.

Lestina nama ibu itu. Listiana tak kuasa menahan haru melihat anaknya, Erick R Nainggolan, menjadi salah satu dari tiga peserta yang lulus tes Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) di Polda Kepri, setelah menyingkirkan 83 orang peserta lainnya.

Listiana tidak sendiri dalam kebahagiaan ini. Ada ayah Erick, dan orangtua dua calon perwira polisi lainnya. Mereka senang dan bangga atas kelulusan anak meraka. Mereka tidak menyangka anaknya bisa menjadi calon perwira muda polisi spesialis, karena meraka berasal dari keluarga ekonomi pas-pasan.

Ketika itu, Lestina tidak bisa menahan rasa harunya. Ia pun menangis saat menceritakan kondisi keluarganya dua tahun terakhir. Ayah Erick Nainggolan yang menjadi tulang punggung keluarga sudah tidak bisa menafkahi.

Hal itu dikarenakan penyakit tulang terjepit yang dialami hingga mengalami kelumpuhan yang kini terpaksa dilarikan ke Sumatera Utara untuk dirawat.

"Kami tidak menyangka dengan kondisi keluarga yang lagi kesusahan, anak kami bisa berhasil di sini. Dia-lah harapan kami saat ini menjadi tulang punggung keluarga," kata Lestina dengan butiran air mata.

Keberhasilan Erick Nainggolan menjadi kebahagiaan keluarganya di saat tidak ada biaya. Tentu, keberhasilan anaknya telah membuktikan bahwa masuk polisi tidak perlu mengeluarkan biaya. "Semoga anak kami menjadi orang yang berguna," kata dia.

Kebahagiaan luar biasa juga terlihat di wajah Adi, orangtua dari Wahyu. Penjual nasi di kaki lima kawasan Tanjungpiayu ini merasa terharu dengan prestasi yang dicapai anaknya. Dengan kondisi ekonomi keluarga yang sangat terbatas, Adi tak menyangka anaknya dapat mewakili Polda Kepri ke tingkat nasional.

"Ini luar biasa, tidak sepersen pun saya mengeluarkan uang. Semua melalui proses dan transfaran dan bersih. Sehingga anak saya terpilih, saya bangga sekali dan mengapresiasi Polda Kepri yang sudah memberikan kesempatan kepada anak kami untuk menjadi polisi dengan melalui proses yang benar," ungkap Adi penuh haru dengan mata berkaca kaca.

Senada dengan Aji Santoso, ayah dari Febby Nurwingga Nurwingga, satu-satunya perempuan yang lulus SIPSS mewakili Polda Kepri untuk mengikuti seleksi tahap akhir di Mabes Polri.

"Tadinya saya tidak percaya diri, tapi setelah melihat banyak yang daftar dari orang kecil (masyarakat ekonomi bawah) saya jadi percaya diri dan memberikan semangat, karena memang anak saya dari kecil ingin menjadi polisi. Bersyukur seleksi berjalan dengan jujur, " kata pria yang kesehariannya bekerja sebagai supir pribadi.

Ketiga orang tua dari peserta yang dinyatakan lulus seleksi tingkat Polda Kepri mengakau, bahwa cita-cita anaknya menjadi polisi sudah tertanam sejak kecil. "Mudah-mudahan lulus di tingkat pusat," ujar mereka menjawab BATAMTODAY.COM.

Editor: Dardani