Ditemukan Gambar Rakitan Bom Sandal dan Gambar Bendera ISIS

Terkait 8 Santri Terduga Jaringan ISIS, REH Mengaku Pernah Gabung di Grup WA Radikal
Oleh : Hadli
Rabu | 11-01-2017 | 18:14 WIB
Kapolda-rilis-jaringan-santri-terkait-ISIS.gif

Kapolda Kepri Irjen Pol Sam Budigusdian menunjukkan Gambar Bom Rakitan dalam sandal yang didapati dari fail foto dalam HP REH (Foto: Hadli)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kapolda Kepri Irjen Pol Sam Budigusdian mengatakan, belum menemukan keterlibatan kedelapan Santri dan Ustadz dari Pondok Pesantren Darul Hadis dalam jaringan terduga kelompok ISIS (Islamic State of Iraq and Suriah).

"Masih didalami tim Densus 88 di Mako Brimob Polda Kepri. Sejauh ini belum didapati keterlibatan mereka dalam kelompok ISIS," kata Kapolda dalam ekspos yang disampaikan pada Rabu (11/01/2017) sore.

Sam menjelaskan, Santri dan Ustadz berasal dari Pondok Pesantren Darul Hadis yang beralamat di Jalan Kamang Tengah Kecamatan Empat Angket, Bukit Tinggi Kabupaten Agam Provinsi Sumbar.

Hasil pemeriksaan sementara, kata Sam, REH salah satu dari santri yang menyimpan gambar rakitan bom sandal dan foto identik dengan ISIS dalam ponselnya, mengaku sempat bergabung dengan Group WA radikalisme yang lupa dihapusnya.

"Dia mengaku sudah keluar dari grup WA radikal tersebut. Foto-foto tersebut didapati petugas imigrasi Singapura dari fail manager handpone. Setelah diperiksa pihak Singapura makanya dideportasi ke Malaysia dan kembali dideportasi ke Indonesia melalui Batam," paparnya.

Sam menjelaskan, awalnya kedelapan Santri dan Ustadz tersebut berangkat ke Kuala Lumpur Malaysia, Selasa, 3 Januari 2017 lalu, dipimpin oleh Ricence Elfi Hendra (REH). Kemudian, mereka melanjutkan perjalanan ke Malaka, menuju Rumah Sakit Mahkota Medical Center (MMC), untuk berobat telinga.

Selama di Malaka, mereka menginap selama dua hari di rumah Zaidi, Warga Negara Malaysia yang merupakan sahabat Ricence Elfi Hendra.

"Pada hari Kamis, 5 Januari 2017, mereka melanjutkan perjalanan ke Perlis melalui Kuala Lumpur. Dalam perjalanan, mereka bertemu dengan Kamil, seorang Warga Negara Singapura yang sedang belajar di Madrasah Darul Quran Wal Hadis di Perlis Malaysia. Mereka menginap semalam di madrasah tersebut," paparnya.

Sabtu, 7 Januari 2017, rombongan tersebut meneruskan perjalanan menuju Pattani Thailand. Tujuannya, mencari madrasah untuk studi banding mengenai sistem pendidikan di Pattani. Di sini, mereka bertemu dengan Imam Masjid Pakistan di Pattani, Ustadz Zainuddin.

Dan Ustadz Zainuddin mengenalkan mereka dengan Rektor Universitas Fatoni Universitas Pattani Thailand, Profesor Ismail Lutfi Japakiya. Di sini, mereka juga menginap semalam di Masjid Pakistan tersebut.

Selanjutnya, pada hari Minggu, 8 Januari 2017, mereka melanjutkan perjalanan menuju Perak menaiki bus. Selanjutnya, rombongan bergerak menuju ke Johor Bahru Malaysia.

Sesampainya di Johor Bahru, mereka bertemu dengan Hisham, seorang Warga Negara Singapura di Masjid Annur Larkin Singapura. Hisham adalah sahabat Ricence Elfi Hendra. Keduanya pernah belajar bahasa Arab di Mesir, tahun 2005.

Expand