Dua Maling Motor Diamuk Massa, Satu Tewas dan Satu Sekarat di RSUD
Oleh : Berton Siregar
Senin | 19-12-2016 | 14:38 WIB
korban-amuk-massa.gif

Redemtus Firdaus (17), warga Ruli Pasir Putih RT 03/RW 22, Kelurahan Buliang, Batuaji, yang merupakan siswa kelas tiga salah satu SMA di Batam, tewas diamuk massa di Perumahan Citra Pandawa, Batuaji, Senin (19/12/2016) sekitar pukul 02.00 Wib dini hari. (Foto: Berton Siregar)

BATAMTODAY.COM, Batam - Dua kawanan maling spesialisasi pencuri motor ditangkap dan diamuk warga Perumahan Pandawa, Kelurahan Buliang, Kecamatan Batuaji, Senin (19/12/2016) dini hari tadi. Ironisnya, satu dari kedua pelaku masih berstatus pelajar di SMA swasta yang ada di Batuaji meregang nyawa akibat amukan massa.

Redemtus Firdaus (17), warga Ruli Pasir Putih, RT 03/RW 22 Kelurahan Buliang, Kecamatan Batuaji, tewas diamuk massa di perumahan Citra Pandawa, Batuaji, dini hari sekitar pukul 02.00 WIB. Siswa kelas tiga SMA itu ketahuan hendak mencuri sepeda motor Satria FU BP 6903 FH milik Adi Chandra, warga perumahan Citra Pandawa di blok 4, RT 01/ RW 02, kelurahan Buliang, Batuaji.

Sementara rekannya Rikardo, mengalami kritis dan sampai saat ini masih mendapat perawatan intensif dan belum sadarkan diri di ruangan Intalasi Gawat darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah Batam di Batuaji.

Firdaus dan Rikardo yang belakangan diketahui sesama warga Pasir Putih dan masih berstatus pelajar SMA di wilayah Batuaji itu, diamuk massa setelah Adi meneriaki ada maling di rumahnya.

Mendengar teriakan itu, warga yang terlelap tidur langsung berhamburan dan mengejar pelaku. Kedua pelaku tak bisa berbuat apa-apa dikepung kerumunan ratusan massa dari komplek perumahan itu, sehingga keduanya diamuk massa hingga sekarat.

"Satu lari ke arah Pandawa depan, satu lari ke arah Pandawa belakang, tapi warga sudah ramai dan keluar rumah semua, makanya mereka tak lolos," ujar Iwan, salah seorang warga.

Sebelum dibawa ke RSUD, Firdaus dan Rikardo sempat dibawa massa ke lapangan Posyandu di perumahan tersebut untuk dimintai keterangan. Namun karena sudah sekarat, keduanya akhirnya dilarikan ke RSUD.

"Sudah sekarat mereka saat dibawa ke sini, makanya langsung dibawa ke rumah sakit," ujar Feni, warga lainnya.

Saat tiba di IGD RSUD, Firdaus dan Rikardo memang dalam kondisi sekarat dan tak sadarkan diri. Keduanya sama-sama mendapat pertolongan medis. Namun sekitar pukul 07.00 WIB pagi tadi, Firdaus menghembuskan napas terakhirnya di ruang IGD.

"Sama-sama kritis kedua pasien saat tiba, tapi salah satu pasien atas nama Firdaus tak bisa diselamatkan. Sekitar pukul 07.00 WIB pagi tadi meninggal dunia," ujar petugas medis di IGD RSUD.

Menurut dokter residen forensik RSUD, dr Agung, pasien meninggal diduga karena hantaman benda tumpul di sekukur tubuhnya. Namun salah satunya penyebabnya yakni pukulan benda keras di tengkuk sebelah kiri.

"Ada banyak memar bekas hantaman benda tumpul, termasuk di kepalanya. Mungkin itu yang membuatnya meninggal," ujarnya.

Sementara di sekujur tubuh Rikardo yang dalam kondisi sekarat, juga terdapat banyak luka memar.

Expand