Bom Bintara Jaya Bekasi akan Diledakkan saat Pergantian Paspampres di Istana
Oleh : Redaksi
Minggu | 11-12-2016 | 09:46 WIB
paspampres.jpg

Pergantian Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres).

 

BATAMTODAY.COM, Bekasi - Bom berdaya ledak tinggi yang ditemukan polisi di Bintara Jaya, Kota Bekasi, Jawa Barat, Sabtu sore, rencananya akan diledakkan di Istana Merdeka Jakarta saat serah terima jaga Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres).

 

"Bom itu sedang dipersiapkan oleh tiga orang terduga teroris bernama Nur Solihin, Agus Supriyadi dan seorang perempuan Dian Yulia Novi," kata Kasubag Humas Polrestro Bekasi Kota AKP Erna Ruswing di Bekasi, Jabar, Sabtu.

Menurut AKP Erna Ruswing, keterangan itu diperoleh dari para tersangka usai ditangkap petugas di sejumlah lokasi berbeda, Sabtu (10/11/2016) petang.

Dian Yulia Novi (26) warga Jatimulya RT18 RW06 Desa Bakung Lor, Kecamatan Jamblang Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, ditangkap polisi di lokasi persembunyiannya sebuah kontrakan bertempat di Jalan Raya Bintarajaya 8 RT4 RW9, Kelurahan Bintarajaya, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, pukul 16.00 WIB.

"Dian tinggal di kontrakan milik Opung Mangun dan yang bersangkutan baru mengontrak selama lima hari," katanya.

Dian diketahui akan berperan sebagai pelaku peledakan bom di Istana berdasarkan "surat wasiat" yang dititipkannya kepada keluarga.

"Bom aktif yang terdapat di lokasi itu merupakan bom yang akan diledakkan oleh seorang pengantin perempuan," katanya.

Dikatakan AKP Erna, kronologis kejadian itu bermula saat polisi melakukan pengintaian terhadap aktivitas terduga teroris itu dari daerah Solo ke Jakarta terhadap kendaraan B - 1578-GFX yang ditumpangi oleh Nur Solihin.

Setibanya di Jakarta, kendaraan itu menjemput Dian Yulia Novi di daerah Pondok Kopi yang membawa sebuah kardus.

Selanjutnya Dian Yulia Novi diantar ke kantor pos sekitar daerah Bintara Kota Bekasi untuk mengirim kardus tersebut ke keluarganya di Cirebon.

Kemudian polisi menyita paket tersebut yang diketahui isinya adalah barang-barang berupa pakaian dan surat wasiat Dian Yuli Novi kepada kedua orang tuanya.

"Ada pun isi surat wasiat tersebut menyatakan kesiapan Dian Yuli Novi ingin melakukan amaliyah," katanya.

Usai ke kantor pos, Nur Solihin, Agus Supriyadi dan Dian Yuli Novi menuju ke kontrakan di Jalan Bintarajaya 8 Kota Bekasi.

Di lokasi itu, Dian turun dengan membawa sebuah tas ransel warna hitam, masuk ke kamar 104.

"Nur Solihin dan Agus Supriyadi pergi meninggalkan rumah kos tersebut dan dilakukan pembuntutan terhadap mobil yang mereka tumpangi," katanya.

Sekitar pukul 15.40 WIB, kata Erna, dilakukan penangkapan terhadap Nur Solihin dan Agus Supriyadi di bawah Jembatan Layang Kalimalang Kota Bekasi.

"Sekitar pukul 15.50 WIB, dilakukan penangkapan terhadap Dian Yuli Novi dan ditemukan bom aktif di dalam kamar 104 yang tersimpan di dalam tas warna hitam," katanya.

Polisi menangkap tiga terduga teroris, dua laki-laki dan satu perempuan, di rumah kontrakan di Jalan Bintara Jaya 8 Bekasi, Jawa Barat, Sabtu sore. Polisi menemukan barang bukti berupa bom rakitan berbentuk penanak nasi elektronik (rice cooker) di kamar 104 kontrakan tiga lantai itu.

Tim Gegana Polda Metro Jaya meledakkan satu dari tiga bom aktif yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP) pada Sabtu malam.

Bom tersebut diledakkan pukul 19.20 WIB dengan menggunakan sebuah tabung pengaman yang terpasang di mobil Tim Gegana.

Tiga orang yang ditangkap itu antara lain berinisial NS, AS (laki-laki) dan DYN (perempuan), diduga merupakan jaringan Bahrun Naim, petempur ISIS asal Indonesia.

Editor: Surya