Gelandangan Banyak di Batam, Dinsos Terkesan Auh Tak Acuh
Oleh : Romi Chandra
Jum'at | 09-12-2016 | 10:14 WIB
matidikfc.png

Beginilah kondisi seorang pria tunawisma yang ditemukan tewas tergeletak di teras arkiran KFC Kampung Bule Nagoya Batam. (Foto: Romi Candra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Dinas Sosial (Dinsos) terkesan acuh tak acuh terkait penanganan gelandangan yang saat ini menjamur di Kota Batam. Padahal, keberadaan gelangangan, anak jalanan maupun anak punk juga sangat meresahkan wisatawan terutama kawasan Jodoh dan Nagoya yang menjadi pusat perdagangan.

 

Bahkan, tidak adanya penanganan tersebut, membuat beberapa kejadian seperti yang terjadi Kamis (8/12/2016) sore. Seorang pria yang diduga kuat gelandangan meninggal tanpa sebab di teras dekat parkiran KFC Kampung Bule.

Tentunya, kejadian ini terjadi karena tidak adanya penanganan untuk menertibkan gelandangan oleh pemerintah.

Ketua RT 1 RW 8 Kampung Bule, Muhammad Miraj, mengatakan, sejauh ini ia belum ada melihat upaya yang dilakukan pemerintah untuk meminimalisir gelandangan di Batam.

"Untuk kawasan Kampung Bule ini, gelandangan sangat banyak. Anak-anak jalanan apalagi. Begitu juga dengan anak punk," ungkapnya.

Diakui Miraj, ia sudah sering melakukan koordinasi dengan Dinsos Batam terkait banyaknya gelandangan. Bahkan pihak Dinsos juga sudah ia beritahu dimana saja kenerdaan mereka. Namun kenyataannya, Dinsos sendiri tidak bergerak.

"Kalau dilihat-lihat seperti di Jakarta, Dinsos-nya sibuk mencari kesana kesini dimana gelandangan bersembunyi. Nah ini, saya sudah beritahu lokasi mereka, tapi Dinsosnya tidak bergerak sama sekali," sesalnya.

Selain itu, tidak adanya penanganan yang dilakukan itu, mengakibatkan timbulnya kejadian seperti meninggalmya mereka di jalanan.

"Nah kalau seperti ini siapa yang mau bertanggungjawab? Kita bukan melarang keberadaan mereka. Namun keberadaan merek justru membuat Kota Batam terlihat sembrawut. Walaupun Dinsos melakuaka penindakan, tapi setelah ditangkap dilepas lagi, bukannya dipulangkan. Ini sangat kita sayangkan," keluhnya.

Ia sangat berharap pemerintah bisa bertindak tegas terkait hal ini. Ditambah lagi banyaknya pengangguran di Kota Batam saat ini membuat semakin tingginya gelandangan terlahir.

"Ya kami hanya bisa berharap perintah bisa mengambil sikap yang tegas. Kalau dibiarkan saja, lama-lama bisa jadi Batam menjadi Kota gelandangan," pungkasnya.

Editor: Yudha