Masyarakat Batam Doa Bersama untuk Persaudaraan dan Persatuan
Oleh : Romi Chandra
Jum'at | 25-11-2016 | 17:38 WIB
Doa-bersama-di-Gedung-Walikota-BAtam.gif

Kegiatan doa bersama oleh umat Kristiani di Gedung Walikota Batam. Diikuti juga oleh Dandim 0316/ Batam, Letkol Inf Andreas Nanang Dwi.(Foto: Romi Chandra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Masyarakat Batam secara serentak menggelar doa bersama. Kegiatan tersebut ditujukan untuk mewujudkan rasa persaudaraan serta mempersatukan masyarakat, sehingga tidak terpecah belah, Jumat (25/11/2016).

Dandim 0316/ Batam, Letkol Inf Andreas Nanang Dwi, yang juga hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan, kegiatan ini mengacu pada situasi wilayah Indonesia secara umum yang beberapa waktu lalu terjadi polemik.

Bahkan sampai kini masih terjadi perselihan yang diakibatkan isu-isu mengandung unsur sara serta kurang singkron antara kebijakan pemerintah dengan masyarakat.

"Di Batam contohnya, saat ini memiliki masalah sendiri. Kemarin itu disibukkan dengan permasalahan UWTO, dan kebijakan tentang upah buruh yang memasuki akhir tahun serta persoalan lahan. Selain itu juga masih banyak masalah lain yang harus dihadapi," ungkap Andreas.

Ditambahkan lagi, bisa dikatakan masyarakat juga ikut terbawa suasana permasalahan yang terjadi di Jakarta. "Batam memiliki masalah sendiri. Namun jika masyarakat terbawa suasana di luar daerah, tentu akan semakin membuat sesama kita terpecah belah," tambah Andreas.

Dilanjutkan, doa bersama ini dilakukan serentak, namun di tempat yang berbeda-beda. Umat Muslim melaksanakan di Mesjid Raya Batam Center, umat Kristiani di gedung Walikota Batam, umat Hindu di Kuil dan dan Budha di Vihara.

"Kita sama-sama memohon pada Tuhan, agar kita warga Indonesia tidak lagi terpecah belah karena hasutan isu di media sosial atau isu yang disebarkan di lingkungan sendiri dari berbagai sumber," jelasnya.

Menurut Andreas, Indonesia ini sudah dari sejarah dulunya dibentuk keanekaragaman agama, budaya, bahasa dan lainnya. Kemudian disatukan dengan Bahasa Indonesia. "Karena itu, mari kita satukan kembali naluri dan pikiran kita. Kita harus menyadari sangat banyak kelompok-kelompok yang menginginkan negara kita ini terpecah belah," ajaknya.

Ia juga meminta masyarakat tidak mengikuti permasalahan yang terjadi di Jakarta, serta ikut melakukan aksi yang direncanakan kembali digelar pada 2 Desember mendatang.

"Kembali lagi, Batam memiliki masalah sendiri dan tidak berkaitan dengan masalah di Jakarta. Sejauh ini kondisi Batam masih kondusif serta masih bisa diatasi. Nah kalau kita juga mengikuti isu di Jakarta sementara kita di sini, jadinya kita membuat kondisi negara ini menjadi tidak aman lagi," terangnya.

Ia juga mengimbau masyarakat bisa mempercayakan setiap masalah atau perselisihan terhadap instansi berwenang. Contoh untuk Batam sendri masalah sengketa lahan. Agar kondisi aman, percayakan perwakilan untuk menyampaikan aspirasi.

"Dalam mengatasi masalah, perlu kedinginan kepala dan hati. Kalau setiap masalah dihadapkan dengan mengerahkan massa, tentu akan sulit diatasi apabila massa tidak terkendali. Hal ini akan memicu terjadinya sesuatu yang tidak kita inginkan," paparnya lagi.

Jika massa sudah digerakkan, tentu akan mudah disusupi atau ditunggangi kelompok tertentu yang sengaja membuat kondisi tidak kondusif.

"Keamanan itu sangat penting dan paling utama. Soal demo di Jakarta 2 Desember nanti, diharapkan masyarakat Batam tidak ikut campur. Di sana juga sudah dipanggil perwakilan untuk menyampaikan aspirasi. Mari serahkan dan percayakan semua pada pihak berwenang," pungkasnya.

Editor: Udin