BP Batam Cabut Izin Lahan Tidur, Ini Argumennya
Oleh : Hadli
Jum'at | 25-11-2016 | 09:14 WIB
Kepala-BP-Batam-Hatanto-Reksodipoetro.gif

Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam Hatanto Reksodipoetro saat berada di Polda Kepri. (Foto: Hadli)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam Hatanto Reksodiputro mengatakan, BP Batam sudah tidak memiliki lahan lagi untuk ditawarkan dan dikelola. Semua lahan di Batam menurutnya, sudah "terjual" semua.

"BP Batam sudah tidak ada lahan lagi dan sudah habis dimiliki pemiliknya, makanya kita dorong bagi pemilik lahan untuk membangun lahan tidur," kata Hatanto di usai curhat ke Polda Kepri, Kamis (24/11/2016) siang.

Hartanto menjelaskan, guna menyiasati krisis lahan yang terjadi saat ini, BP Batam sudah miliki konsep baru. Konsep itu kata dia, dengan cara mendesak pemilik lahan untuk segera melakukan pembangunan dan memanfaatkan lahan yang tetap dibiarkan terlantar.

"Awalnya kita dapati ada 178 lahan yang dibiarkan kosong oleh pemiliknya. Sudah kita panggil semua. Diantaranya 140 yang sudah datang dan telah membicarakan konsep pembangunannya. Sisanya belum bersedia melaporkan," kata dia.

Baca: Hatanto Mengaku Tak Tahu Jabatan Strategis BP Batam Dievaluasi Mendagri

Hartanto mengaku tidak ingat berapa luas keseluruhan lahan yang dibiarkan tertidur. Namum, tambahnya jika tetap tidak ada yang melaporkan lahan itu, pihaknya akan mencabut izin mengalokasikan lahan yang diberikan pemimpin sebelumnya.

"Tapi tidak semudah untuk mencabut izin itu. Ada tahapan-tahapan yang perlu ditempuh, diantanya dengan cara memanggil dan mengumumkan melalui media, dan dilakukan beberapa kali. Kalau tetap tidak ada respon juga baru izinnya kita cabut akan kita kembangkan dan ditawarkan kepada pihak yang bersedia membangun," terang dia.

Konsep baru lainnya, tambah Hatanto adalah BP Batam akan mengembangkan Bandar Udara Internasional Hang Nadim Batam dan membangun pelabuhan kawasan industri di Kabil untuk dikembangkan menjadi aeropolis sesuai dengan kenginan pemerintah pusat.

"Aeropolis adalah pengembangan kawasan terintegrasi, jadi nantinya kawasan Industri Kabil akan dibangun sejumlah industri yang terhubung langsung dengan Pelabuhan Kabil dan Bandara untuk pengiriman barang," jelasnya.

Selain curhat persoalan lahan tidur, konsep pengembangan Pelabuhan Industri di Kabil yang menghubungkan Bubu Hang Nadim Batam curahan lainnnya berkaitan UWTO yang digulingkan pengusaha.

Editor: Dardani