Ini Lho Tempat yang Wajib Diabadikan saat Liburan di Dubai
Oleh : Redaksi
Rabu | 23-11-2016 | 18:07 WIB
abu-dhabi-ok.gif

Master Kosasi dengan latar belakang gedung pencakar langit di Dubai (Foto: dok Kosasi N Sumarli)

BATAMTODAY.COM, Batam - Siapa yang tak kenal pria yang satu ini. Ya, dialah Kosasi N Sumarli, pemegang sabuk DAN VI Kukkiwon yang bergelar Master.

Saat ini, pria yang berdomisili di Batam dan akrab disapa Master Kosasi itu, menduduki jabatan sebagai Ketua Bidang Pembinaan Prestasi di Pengurus Provinsi Taekwondo Indonesia (Pengprov TI) Kepri.

Namun kali ini, kita bukan membahas tentang kepiawaiannya di dunia olahraga Taekwondo. Hanya saja, ia menyarankan beberapa tempat untuk "ber-selfie ria" jika berkesempaan berkunjung ke negara dengan sejuta pesona, ya di Abu Dhabi atau orang lebih mengenalnya dengan Dubai.

Salah satunya adalah Pantai Jumeirah dengan latar belakang gedung Burj Al Arab. Ini merupakan gedung ikonik Kota Dubai.

Pantai Jumeirah merupakan lokasi favorit untuk berfoto dengan latar Burj Al Arab, bangunan paling ikonik di Dubai (Sumber foto: dok Kosasi N Sumarli)

Bentuknya seperti kapal layar, begitu khas sehingga tak heran menjadi bangunan ikonik Kota Dubai. Apalagi lokasinya yang di tepi pantai. Dari kejauhan seperti kapal dengan layar terbentang hendak mengarungi lautan.

Jika diambil dari kejauhan, Anda bahkan bisa memegang menara gedung Burj Al Arab (Foto: dok. Kosasi N Sumarli)

Pantai Jumeirah merupakan lokasi favorit untuk berfoto dengan latar Burj Al Arab. Bahkan tersedia spot khusus untuk wisatawan berfoto. Sebuah "panggung" kayu yang sempurna menghasilkan foto Burj Al Arab, pantai, dan laut, dalam satu frame.

Madinat Jumeirah the Arabian Resort berlatar belakang Burj Al Arab(Foto: ist)

Dari Madinat Jumeirah the Arabian Resort, gedung Burj Al Arab tampak menjulang seakan menembus awan. Dan rupanya, di resor ini pun ada area shouk atau pasar. Walau disebut pasar dengan konsep seperti pasar tradisional di Dubai, tetapi bangunannya tetap modern. Di area pasar yang terbuka untuk masyarakat umum ini, wisatawan bisa berfoto dengan latar belakang Burj Al Arab.

Masjid Agung Sheikh Zayed, Monumen Transformasi Abu Dhabi

Menurut hikayat, sebelum tahun 1960-an, Abu Dhabi tidak lebih dari hamparan gurun gersang dan kosong yang dihuni suku nomaden Beduin dengan beberapa desa kecil di sana-sini.

Ditemukannya minyak pada tahun 1958 telah mengubah wajah Abu Dhabi, dari yang tadinya merefleksikan semua definisi keterbelakangan, saat ini telah menjelma menjadi kota modern yang mempesona dengan gedung-gedung pencakar langit yang gemerlapan di malam hari.

Suasana malam di Abu Dhabi (Foto: ist)

Memang betul bahwa minyak adalah faktor penting di balik transformasi Abu Dhabi. Tapi tentu faktor yang lebih penting adalah otak yang mengarahkan bagaimana memanfaatkan karunia tersebut dengan bijaksana.

Expand