GERAM Pastikan Gelar Aksi Demo Tiga Hari Tolak UWTO
Oleh : Irwan Hirzal
Minggu | 13-11-2016 | 19:28 WIB
aldibragadansyamsulspsi.jpg

Koordinator GERAM Aldi Braga dan Syaiful Badri. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Gerakan Rakyat Mengugat (GERAM) menolak kenaikan tarif UWTO (Uang Wajib Tahunan Otorita) yang terdiri dari sejumlah LSM dan organisasi di Kota Batam memastikan akan menggelar aksi demo selama tiga hari di Kota Batam.

Aksi demo itu diawali dengan ajakan pelaku usaha untuk menutup tempat usaha mereka selam dua hari mulai Senin dan Selasa, 14-15 November 2016 dan dilanjutkan dengan demo massa pada Rabu (16/11/2016). Demikian ungkap salah seorang koordinator aksi GERAM Syaiful Badri di Batam, Minggu (13/11/2016).

Gerakan penolakan UWTO di Kota Batam dilakukan agar pemerintah pusat mencabut PMK (Peraturan Menteri Keuangan) Nomor 148 tentang pemberlakuaan tarif UWTO tahun 2016.

Aksi tutup toko oleh pengusaha itu bersifat himbauan, dan solideritas dari pelaku usaha jika mereka memang tidak setuju soal UWTO.

"Jika upaya dua hari tutup usaha ini mampu mencabut PMK, maka aksi massa pada Rabu tidak perlu lagi dilakukan. Namun, jika tidak digubris, kami dari berbagai elemen memastikan turun ke jalan bersama seluruh masyarakat yang menolak UWTO di Batam," ujar Syaiful Badri, didampingi Aldi Braga.

Dijelaskan Syaiful, selain masyarakat Batam, untuk demo massa juga harus diperlihatkan oleh politisi yang ada di DPRD Kota Batam. Dewan Batam harus jelas statusnya, mendukung yang mana, dukung gerakan masyarakat atau tidak.

"Jika rakyat turun, maka anggota dewan mestinya turun juga. Dewan jangan abu-abu statusnya, dan perlu ketegasan. Sehingga kita tahu dewan partai mana yang menolak UWTO dan mana yang menerima PMK," lanjut Syaiful Badri.

Ditambahkan Aldi Braga, aksi massa yang dikoordinatori Geram Batam ini merupakan aksi damai dan tidak ada niat untuk menciptakan Kota Batam tidak kondusif.

"Kami akan aksi secara damai, dan masyaraka tidak perlu dicemas. Karena demo ini juga untuk kepentingan masyarakat Batam yang memiliki rumah di Batam.

Selain itu, diminta juga para pengusaha di Batam untuk ikut turun dalam aksi massa nanti. Buktikan kalau mereka juga mendukung penolakan aturan UWTO dan PMK 148. "Biar kita tahu siapa pengusaha yang pro dan mana yang tidak," tutup Aldi lagi.

Editor: Dardani