Lagi, 12 Korban Selamat Tragedi Kapal Pengangkut TKI Ilegal Dipulangkan
Oleh : Hadli
Selasa | 08-11-2016 | 18:14 WIB
cari-TKI-tenggelam.gif

Basarnas dan TNI Marinir diterjunkan untuk cari enam korban lagi (Foto; Hadli/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Batam - Sebanyak 12 korban selamat tragedi kapal tenggelam di perairan Nongsa pekan lalu yang masih ditampung di Rumah Singgah Nilam Suri Dinsos Batam, Nongsa, dipulangkan, Selasa (8/11/2016).

Pemulangan 12 korban TKI ilegal itu dilakukan setelah Kementerian Tenaga Kerja, baru memberikan perhatiannya setelah 6 hari peristiwa naas itu terjadi yang menyebabkan 54 orang meninggal dunia.

Nama korban yang dipulangkan di antaranya; Nasrul asal Palembang,  Bustami dan Sofianto asal Aceh,  Hendra dan Zuraidah asal Medan, Pendik Eko Purnomo, Didik Suprianto, Harianto, Imam Fadloli asal Surabaya serta Dominika Sasi, Yosep Marnis, Marianus Yaboki asal NTT.

Plt Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenaga Kerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Kemenaker RI, Maruli Hasoloan mengatakan, meskipun pihaknya terlambat merespon karena banyaknya jumlah kegiatan Menteri, namun peristiwa ini harus ditanggapi pemerintah pusat, daerah dan instasi terkait.

"Sebenarnya Pak Menteri yang mau datang ke sini, tapi bertepatan dengan agenda beliau yang padat jadi saya yang mewakili. Untuk biaya pemulangan 12 korban yang selamat kita anggarkan dari  Kemenaker RI," ujarnya.

Ia berharap, kejadian ini menjadi pembelajaran bagi para TKI yang bekerja di luar negeri agar mengikuti prosedur melalui perusahan penyalur TKI yang sudah terdaftar.

"Jika kasusnya seperti ini, tidak ada jaminannya (asuransi-red). Makanya mayarakat yang hendak bekerja di luar ngeri harus siap, fisik, keterampilan dan dokumen sehingga terdata," ujarnya.

Sebelumnya, pada Minggu (6/11/2016) sebanyak 23 korban selamat dipulangkan ke kampung halamannya masing-masing. Satu warga NTB di antaranya pulang ke Padang ikut istri.

Sisanya, 3 dari jumlah keseluruhan korban selamat sebanyak 39 orang masih di Rumah Singgah Nilam Suri Dinsos Batam untuk keperluan identifikasi keluarga mereka yang meninggal.

Editor: Udin