Korban Kapal TKI Tenggelam

Sempat Dikira Boneka, Mayat Bayi Mungil Ini Membuat Suasana Penuh Haru
Oleh : Berton S
Kamis | 03-11-2016 | 09:38 WIB
TKI-bayi-dievakuasi2.jpg

Plt. Kabid Humas Polda Kepri AKBP Erlangga yang menyambut mayat bayi mungil dengan kedua tangannya spontan menangis, sambil berucap," Innalillahi wa inna roziun."

BATAMTODAY.COM, Batam - Suasana pencarian puluhan korban kapal TKI tenggelam di perairan Nongsa, Kota Batam, Rabu (2/11/2016), tiba-tiba berubah menjadi haru biru penuh tangisan, saat ditemukan mayat bayi mungil berjenis kelamin laki-laki.

Mayat bayi itu diturunkan oleh anggota kepolisian dari Polairud Polda Kepri dari atas Kapal Patroli XXXI-28 - 2003, dan disambut langsung oleh Plt. Kabid Humas Polda Kepri AKBP Erlangga. Melihat tubuh bayi yang kaku dan tak bernyawa ini, Erlangga yang menyambut dengan kedua tangannya spontan langsung menangis, sambil berucap," Innalillahi wa inna roziun."

"Sedih melihat bayi ini, kita juga punya anak kecil, apalagi meninggal dengan kejadian begini," ujar Erlangga sambil bercucuran air mata.

Tidak lama, mayat bayi yang mengenakan kaos dan sweater, serta kaos kaki itu dimasukkan ke dalam kantong jenazah berwarna kuning milik Inafis Polda Kepri, untuk selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepri.

Menurut salah seorang anggota Polairud yang ikut dalam pencarian korban kapal tenggelam, mereka sempat mengira sosok bayi tersebut adalah boneka, mengingat korban berada di tumpukan sampah yang hanyut terbawa arus.

"Kami sudah dua kali lewat dari arah itu, tak menyangka korban adalah manusia, karena teman-teman di dalam kapal malah bilang itu boneka," katanya.

Namun setelah diangkat, ternyata mayat bayi mungil berjenis kelamin laki-laki itu. Mayat bayi mungil ini ditemukan bersama mayat perempuan dewasa yang diduga ibu bayi. Keduanya jenazah diangkat ke pantai Nongsa Point, untuk selanjutnya dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepri.

Hingga saat ini, dari 101 penumpang yang ada di kapal TKI tenggelam itu, 18 ditemukan sudah tak bernyawa, dan 39 korban ditemukan selamat. Sementara 44 korban lainnya masih dinyatakan hilang. Ke-39 korban selamat hingga saat ini masih menjalani perawatan karena masih shok dan banyak minenggak air laut.

Dari 44 korban yang masih dinyatakan hilang, 4 di antaranya diketahui merupakan bayi dan masih dalam pencarian oleh pihak Basarnas, Polri, TNI, dan juga nelayan sekitar.

Kapal TKI naas yang tenggelam di perairan Nongsa, Kota Batam, Rabu (2/11/2016) pagi, ini mengangkut 98 orang TKI yang hendak pulang dari Malaysia secara ilegal. Sebanyak 93 di antaranya TKI dewasa, dan 5 bayi. Selain itu, ada 3 tekong berada di dalam kapal tersebut.

Dari informasi yang diperoleh, ke-98 TKI memilih pulang ke Indonesia melalui jalur ilegal atau gelap karena tidak memiliki paspor. Mereka berangkat dari Pelabuhan Tanjungmalau Johor, Malaysia, pukul 03.00 dini hari. (*)

Editor: Yudha