Setelah Kandas, Kapal TKI Ilegal Itu Dihantam Ombak
Oleh : Berton Siregar
Rabu | 02-11-2016 | 16:14 WIB
polisimengevakuasijenazahtki.jpg


Setelah Kandas, Kapal TKI Ilegal Itu Dihantam Ombak

BATAMTODAY.COM, Batam - Tenggelamnya kapal pengangkut 101TKI Ilegal dari Johor Bahru Malaysia, tujuan Nongsa, Batam Kepulauan Riau, Rabu (2/11/2016) pagi tadi, sampai saat ini upaya pencarian mayat masih di lakukan oleh pihak Basarnas, Polri, TNI dan juga nelayan sekitar.

 

Upaya pencarian para korban kapal tenggelam tersebut hingga saat ini, sudah menemukan 18 orang korban meninggal dunia, termasuk satu orang korban bayi berumur diperkirakan 1 bulan, yang ditemukan kapal milik Polairud polda Kepri, dengan lambung XXXI - 28 - 2003, sedangkan 53 orang lainnya hingga saat ini masih terus dilakukan upaya pencarian, dengan menggunakan kapal laut, juga helikopter milik Polda Kepri.

Sementara 35 orang penumpang yang ditemukan selamat saat ini ditempatkan di posko, di Tanjung Memban, Kecamatan Nongsa, Batam, dan masih dalam perawatan intensif oleh Diskes Polda Kepri, bersama RSUD, karena masih trauma dan meminum air laut yang cukup banyak.

Baca: Kapal Pengangkut TKI Ilegal Terbalik di Perairan Nongsa, Puluhan TKI belum Ditemukan

Kasat Brimob Polda Kepri, Kombes Torry Kristianto mengatakan, bahwa untuk sementara pencarian diberhentikan oleh karena kondisi arus yang tak tentu, hingga sore nanti pencarian akan di lanjutkan.

"Korban meninggal 18 orang sudah di temukan, dan sekarang berada di Rumah sakit Bhayangkara Polda Kepri, sementara 35 korban selamat sudah di berikan pertolongan pertama termasuk mengecek kesehatan para penumpang tersebut, dan sisanya kita akan lakukan pencarian sore nanti, karna arus laut yang tak menentu" ujarnya.

Kronologis Kejadian.

Para TKI yang sehari sebelum keberangkatan dari Tanjung Malau, Johor Bahru, Malasya, sudah dikumpulkan pada sebuah rumah, hingga pada pukul 03.00 waktu Malasya, mereka berangkat menuju pelabuhan Teluk Mata Ikan, Nongsa, Batam, dengan jumlah keseluruhan 93 orang dewasa dan 5 bayi.

Sekitar pukul 04.30 wib, kapal speed boat yang terbuat dari bahan fiber tersangkut di tengah oleh karena air laut saat itu surut. Sehingga seluruh penumpang dewasa diturunkan untuk mendorong kapal menuju perairan yang lebih dalam.

"Setelah kapal nyangkut di tempat dangkal, kami semua orang dewasa pada turun, untuk dorong kapal ke tempat yang lebih dalam," ujar Juraida penumpang yang Selamat asal Pangkalan Brandan, Medan Sumatera Utara ini.

Belum ada 25 menit kapal bergerak, tiba tiba ombak besar menghantam kapal hingga kapal terbalik, membuat semua penumpang yang tak menyadari gelombang datang, terhempas dan tenggelam.

"Kami tak bisa berenang, jadi pasrah saja namun ketika sadar kaki sudah nyentuh tanah ternyata sudah air dangkal," ujarnya.

Editor: Dardani