Tolak UWTO, Pendemo Sebut Caleg Gagal Tak Pantas Pimpin BP Batam
Oleh : Gokli Nainggolan
Selasa | 01-11-2016 | 12:31 WIB
Demo-BP-Batam1.jpg

Aliansi Rakyat Batam Bergerak demo di Kantor BP Batam menuntut UWT dihapuskan. (Foto: Gokli)

BATAMTODAY.COM, Batam - Massa dari Aliansi Rakyat Batam Bergerak demo di Kantor BP Batam. Mereka, menuntut agar uang wajib tahunan otorita (UWTO) atau uang sewa lahan yang dipungut BP Batam dihapuskan.

Selain itu, pendemo juga menuntut agar tujuh pimpinan BP Batam, yakni Kepala, Wakil Kepala dan lima Deputi pilihan Menko Darmin Nasution hengkang dari Kota Batam. Sebab, ketujuh pimpinan BP Batam tidak paham persoalan yang terjadi di Kota Batam.

"Dari pada investor yang hengkang, lebih baik ke tujuh pimpinan BP Batam yang angkat kaki dari Kota Batam," kata Edi Susilo, koordinator pendemo, Selasa (1/11/2016) siang.

Kebijakan yang ditelurkan para pimpinan BP Batam saat ini, menurut pendemo sangat meresahkan masyarakat dan pengusaha. Di mana, kenaikan tarif UWTO akan membuat masyarakat semakin sengsara.

Edi Susilo juga menyampaikan, carut marut yang terjadi di Batam tak terlepas dari ketidak mampuan Hatanto Reksodipoetro memimpin BP Batam. Sebab, Hatanto Reksodipoetro merupakan calon legislatif (caleg) dari Partai Hanura yang gagal memperebutkan kursi DPR RI dari Dapil IX Jawa Barat (Jabar).

"Caleg gagal tak pantas memimpin BP Batam. Lebih baik hengkang dari Kota Batam," ujar Edi Susilo, dalam orasinya.

Demo ratusan massa Aliansi Rakyat Batam Begerek menolak UWTO di Kantor BP Batam berlangsung dari pukul 09.30 - 12.05 WIB. Aksi mereka berlangsung tertib, tak ada yang anarkis dengan pengawalan ketat dari Polisi maupun Direktorat Pengamanan (Ditpam) BP Batam.‎

Editor: Yudha