Abob Tak Mau Ungkap Gratifikasi Mobil Jeep Rubicon
Oleh : Gokli Nainggolan
Rabu | 19-10-2016 | 10:58 WIB
abob-saksi1.jpg

Si "Raja Minyak" Kepri, Achmad Mabub alias Abob saat digiring ke ruang sidang PN Batam untuk memberikan kesaksian terhadap terdakwa Afuan, Selasa (18/10/2016). (Foto: Gokli Nainggolan)

BATAMTODAY.COM, Batam - Achmad Mabub alias Abob, tersangka perusakan lingkungan akibat reklamasi pantai di Tiban Utara dan Tiban Indah atau sekitar Pulau Bokor, Kecamatan Sekupang, enggan bicara soal mobil Jeep Wrangler Rubicon, yang dikabarkan dibagi-bagi ke sejumlah pejabat di Kota Batam.

"Saya tak tahu soal bagi-bagi mobil Rubicon itu," ujar si "Raja Minyak" Kepri itu, Selasa (18/10/2016) sore, usai bersaksi untuk terdakwa Afuan, Komisaris PT Power Land yang didakwa turut serta melakukan perusakan lingkungan dalam reklamasi pantai sekitar Pulau Bokor.

Abob berujar, ia dan Afuan sengaja diperkarakan lantaran ada pihak lain yang menginginkan lahan yang mereka kembangkan. Hanya saja, Abob juga tak mau mengungkap siapa pihak atau orang di balik kasus perusakan lingkungan itu, yang ia tuding berniat memiliki lahan tersebut.

"Intinya, ada orang yang menginginkan lahan itu. Makanya saya dan Afuan diperkarakan," ujar terpidana 17 tahun dalam kasus tindak pidana pencucian uang (TPPU) hasil penyelewengan BBM itu.

Abob menilai, pemberitaan media selama ini soal reklamasi pantai Pulau Bokor sangat menyesatkan. Sebab lahan seluas 68 hektar yang dia peroleh dari Pemko Batam sekitar tahun 2011, katanya, masih jauh dari Pulau Bokor.

"Tolonglah berita saya dibikin yang benar. Selama ini semua media sudah keliru. Lahan yang direklamasi bukan Pulau Bokor tetapi pantai Tiban Utara dan Tiban Indah. Kalau Pulau Bokor itu masih jauh ke arah laut," kata Abob, saat digiring petugas ke ruang tahanan sementara Pengadilan Negeri (PN) Batam.

Masih kata Abob, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pernah turun ke lokasi lahan yang direklamasi. Sebab, hampir semua media memberitakan jika lahan yang direklamasi merupakan Pulau Bokor.

"KPK sampai datang melihat. Ternyata Pulau Bokor itu masih jauh dari lahan yang saya dapat dari Pemko Batam," kata Abob, mengakhiri. (*)

Editor: Yudha