KPPAD Kepri Keluhkan Minimnya Anggaran
Oleh : Irwan Hirzal
Jum'at | 07-10-2016 | 09:26 WIB
eri-lalok.jpg

Ketua KPPAD Kepri Eri Syahrial. (Foto: Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Batam - Dalam satu hari, Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kepri bisa menangani 1-2 kasus anak yang berhadapan dengan hukum di. Dan dalam kurun waktu satu bulan, KPPAD minimal menangani 30 kasus.

Namun KPPAD mengeluhkan minimnya anggaran yang didapat lembaga perlindungan anak itu. Sehingga tidak semua kasus anak itu dapat ditanganinya.

"Menekan tingginya angka-anak yang berhadapan dengan hukum, salah satu langkah adalah memperbanyak kegiatan sosialisasi kepada orang tua. Tapi sosialisasi itu masih minim kita lakukan di beberapa daerah karena anggaran tidak mendukung," kata Ketua KPPAD Kepri Eri Syahrial, Selasa (04/10/2016)

Sehingga, kegiatan pencegahan menurunkan jumlah anak yang berhadapan hukum sangat minum. Karena KPPAD tidak hanya melakukan pencegakan saja, tapi juga mendampingi anak dalam pemeriksaan keopolisian sampai di persidangan.

"Pencegahan tetap kita lakukan tapi tidak maksimal. Karena kita juga penanganan kasus perkasus anak di kepolisian. Kalau sosialisasi ke sudah pernah turun, tapi sudah jarang," ujarnya.

Eri mengaku anggaran KPPAD tahun 2016 sebesar Rp1,4 Miliar, anggka tersebut dinilai kurang cukup untuk mengakomodir semua kegiatan yang ada dari pencegahan, mendampingi anak di kepolisian sampai dipersidangan.

"Anggaran Rp1,4 itu untuk semua biaya, dari sewa kantor, sosialisasi, honor staf dan oprasional satu harinya. Kita jangkau pulau-pulau di Kepri ini," tegasnya.

Anggaran itu jauh dari KPPAD didaerah lain yang bisa mencapai Rp3,5 miliar. Ia berharap anggaran untuk tahun depan bisa diperbesar. Sehingga sosialisasi rutin bisa banyak di lakukan.

"Rp1,4 itu kecil dibanding daerah2 lain. Kepri harusnya sudah serius menangani kasus anak yang terus meningkat," pungkasnya.

Editor: Dardani