Tertembak Saat Mencoba Menenangkan Warga Lainnya

Ini Pengakuan Korban Tertembak di Baloi Kolam oleh Kelompok Orang Berloreng
Oleh : Hadli
Kamis | 22-09-2016 | 19:14 WIB
warga-baloi-tertembak2.jpg

Bahor Haryanto, warga Ruli Baloi yang tertembak di paha, keluar dari RS Harapan Bunda usai mendapat pertolongan pertama bersama anggota DPRD Batam, Uba Ingan Sigalingging, dan warga lainnya. (Foto: Hadli)

BATAMTODAY.COM, Batam - Warga Baloi Kolam, Kelurahan Sungaipanas, Kecamatan Batam Kota, yang menjadi korban tertembak oleh sejumlah sekelompok orang berpakaian loreng, Kamis (22/9/2016), Bahor Haryanto, mengatakan tembakan mengenai paha kanannya saat dirinya mencoba menenangkan warga lainnya.

"Posisi saya saat itu menghadap warga. Saya bermaksud untuk menenangkan warga agar tidak melempar batu, karena banyak mobil di sekitar lokasi (Baloi Kolam-red)," ujar Bahor Haryanto, usai mendapat perawatan dari Rumah Sakit Harapan Bunda, petang tadi.

Ia menceritakan, sebelum paha kanannya tertembus proyektil dari senjata sekelompok orang berpakaian loreng, suara tembakan sudah membombardir. Situasi saat itu dikatakannya sangat mencekam, seperti dalam perang.

"Tembakan yang mengenai saya, bukan tembakan pertama atau kedua kali, tapi sudah puluhan kali tembakan. Sudah seperti perang. Perang dengan teroris," ujar pria yang akrab disebut Pak De.

Proyektil yang mengenai kaki Bahor, sudah diangkat oleh dokter RS Harapan Bunda. Saat ini warga melakukan pengecekan ke RS Budi Kemuliaan, guna mengecek informasi yang diterima bahwa masih ada satu orang lagi korban tembak sekolompok orang berpakaian loreng lengkap dengan senjata api itu.

Bentrok yang terjadi dipicu adanya tim terpadu bersama sekelompok orang berpakaian loreng melakukan penggusuran di atas lahan yang mereka tempati, Kamis (22/9/2016) sore. Warga yang siaga melakukan penghadangan, dihadapkan dengan sejumlah orang berpakaian loreng.

Dalam bentrok antara warga dengan sejumlah orang berpakaian loreng itu, Bahor Haryanto tertetembak di paha kanan hingga dilarikan ke rumah sakit, sementara dua warga lainnya disebut diculik. 

Editor: Udin