BATAMTODAY.COM, Batam - Tim gabungan Basarnas Kepri dibantu Brimob Polda Kepri, Yonmar 10 SBY, akhirnya berhasil menemukan jenazah Samuel Christianto Silitonga (16), remaja yang tenggelam di pantai Tanjungpiayu Laut, Seibeduk, Selasa (20/9). Samuel ditemukan di tengah-tengah selat, mengambang tersangkut sebatang bakau.

Pencarian ini sendiri berlangsung dramatis dan mengharukan. Ketua DPRD Kepri Jumaga Nadeak, yang ikut membantu pencarian menceritakan, bahwa tim sempat putus asa karena sejak Minggu sore pencarian selalu nihil.

Penyelam yang diterjunkan ke lokasi terakhir Samuel terlihat, juga gagal menemukan remaja kelas VIII SMP Tanjungpiayu ini. Tak hanya di laut, seluruh selat-selat dan bibir pantai juga disisir mencari kemungkinan Samuel terdampar.

Ketua DPRD Kepri, Jumaga Nadeak saat mencari mayat Samuel Christianto Silitonga (16) remaja yang hanyut di pantai Tanjungpiayu Laut, Selasa (20/9/2016) (Foto: Charles Sitompul)

Namun, Selasa pagi, instingnya mengatakan harus ikut turun ke laut mencari korban. Ia pun berinisiatif ikut salah satu perahu Basarnas.”Mungkin harus tulangnya (paman) yang menemukan dia,” kata Jumaga dengan mata berkaca-kaca mengenang deraian air matanya saat menarik jenazah berenya (ponakannya) itu.

Sesaat sebelum berangkat melakukan pencarian, ia mengajak tim dan keluarga berdoa. "Saya minta berdoa supaya Tuhan menolong upaya pencarian," ujarnya.

Dan benar saja, baru sekitar dua puluh meter kapal bertolak ke tengah laut, tiba-tiba saja tim yang dibantu nelayan setempat melihat benda putih mengambang.

“Ada seperti angin menerpa wajah saya. Setelah itu saya lihat dari kejauhan ada seperti benda putih mengambang," tuturnya. "Setelah didekati, saya melihat tubuh korban terlentang mengambang menghadap langit."

Tanpa menunggu lama, perahu Basarnas pun mendekati dan mengitari korban. Tak lama berselang, mayat korban dievekuasi ke perahu Basarnas. Penemuan di laut ini langsung diinfokan kepada keluarga yang sudah menunggu di pinggir pantai. Mendengar jenazah Samuel sudah ditemukan, tangis keluarga pun pecah.

Ayah korban, Sudianto Silitonga terlihat tabah, tak banyak kata-kata terucap dari bibirnya. Namun berbeda dengan istrinya yang tak kuasa menahan tangisan. “Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil. Semua indah rencana Tuhan,” katanya lirih. (Foto: Charles Sitompul)

Ayah korban, Sudianto Silitonga, terlihat tabah. Tak banyak kata-kata terucap dari bibirnya. Berbeda dengan istrinya, tak kuasa menahan tangisan. “Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil. Semua indah rencana Tuhan,” katanya lirih.

Seperti diketahui, Samuel Christianto Silitonga, hanyut dan tenggelam ditelan ombak setelah bermain di pantai Tanjungpiayu Laut. Kejadian bermula saat ia bersama adiknya Widi Silitonga dan sebelas rekannya bermain ke laut pada Minggu (18/9/2016) sore.

Namun, tiba-tiba adiknya Widi dan tiga remaja lain terseret arus laut. Melihat adiknya nyaris tenggelam, Samuel spontan berlari mencoba menyelematkannya.

Namun malang, Samuel yang tidak terlalu mahir berenang malah terseret arus laut hingga tenggelam, setelah berhasil menyelamatkan adiknya. Ya, Samuel tewas tenggelam setelah menyelamatkan adiknya. Selamat jalan Samuel Christianto Silitonga.....  

Editor: Udin