Penutupan PT Bok Seng Batam Akibat Tak Bayar Tagihan

Perusahaan Shiyard Asal Singapura di Batam, Lumpuh!
Oleh : Harun Al Rasyid
Rabu | 24-08-2016 | 11:13 WIB
boksenglumpuh.jpg

Suasana di depa pintu gerbang PT Bok Seng Batam di Tanjunguncang. (Foto: Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Batam – PT SBF Shipbuilder Batam, anak perusahaan Bok Seng Singapura, pagi ini, Rabu (24/8/2016), lumpuh total. Tidak ada kegiatan karyawan maupun buruh yang membuat kapal. Ini adalah kelanjutan dari keputusan yang diambil oleh manajemen PT Bok Seng dengan kontraktor dan subkontraktor, kemarin.

Kesepakatan penutupan PT SBF Shipbuilder itu diambil setelah dilakukan pertemuan antara pihak manajemen PT SBF Shipbuilder yang diwakili oleh accountingnya, Kenny BS dan Kasianus Perperta Resi dari PT Panji Notonogoro Engineering serta perwakilan dari perusahaan sub-kontraktor lain.

Baca Juga: PT Bok Seng Batam, Tutup Sementara!

Pertemuan itu juga dihadiri aparat kepolisian dari Polsek Tanjunguncang, anggota Batalyon Marinir 10 SBY Setokok, tokoh masyarakat serta perwakilan dari perusahaan sub kontraktor PT SBF Shipbuilder.

"Pagi ini tidak ada kegiatan karyawan maupun buruh yang membuat kapal di PT Bok Seng," ujar perwakilan PT Panji Notonogoro Engineering, Kasianus Perperta Resi kepada BATAMTODAY.COM, Rabu (24/8/2016).

Lumpuhnya perusahaan milik Henry Ng, warga negara Singapura itu sebagai konsekwensi atas tiga keputusan kesepakatan mereka. Yaitu, 1) Untuk sementara aktivitas PT Bok Seng harus dihentikan. 2) Semua aset PT Bok Seng sementara tidak bisa digunakan dan dalam pengamanan PT. Batam Bagus Mandiri. 3) Pembayaran invoice harus segera dibayarkan, paling lambat tanggal 26 Agustus 2016, apabila diabaikan, maka over due date charge tambahan akan menjadi beban PT. SBF Shipbuilder (PT Bok Seng).

Baca Juga: Ratusan Buruh Demo PT Bok Seng Batam

Kasus perusahaan investor asing ini bermula dari modus "kelicikan" yang dilakukan oleh Henry Ng kepada PT Panji Notonogoro Engineering (PNE) Batam. Yaitu, tagihan PT PNE sebesar Rp3,3 miliar tak juga kunjung dibayar. Padahal, perusahaan ini baru berusia dua tahun dan sedang membangun kemampuan financialnya. "Ibaratnya, kami mati sebelum berkembang," ujar Direktur PT Panji Notonogoro Engineering, Diana Safitri kepada BATAMTODAY.COM, Kamis (18/8/2016).

Baca Juga: Bertambah Lagi, Korban Penipuan Investor Asing di Batam

Editor: Dardani