Dialog Ekonomi dan Pembangunan Batam

Menteri dan Gubernur Sepakati Pengembangan Maritim Kepri
Oleh : Charles Sitompul
Jum'at | 12-08-2016 | 19:38 WIB
diskusiekonomi.jpg

Diskusi bertajuk, "Reformasi Strategi Kebijakan Pengembangan Wilayah Batam dan Sekitarnya Sebagai Wilayah Berdaya Saing Tinggi Secara Ekonomi" dipandu Nurdin Basirun dan diikuti Gubenur BI, dan MenPan RB Asman Abnur dan Menteri Pariwisata Arief Yahyadi Hotel Radisson, Sukajadi Batam, Jumat (12/8/2016). (Foto: Humas Pemprov Kepri)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Gubernur Provinsi Kepri Nurdin Basirun bersama sejumlah menteri menyepakati pengembangan Pulau Batam dan sektor maritim Kepri menjadi andalan dalam pelaksanaan pengembangan ekonomi.

Hal itu terhimpun dalam diskusi bertajuk, "Reformasi Strategi Kebijakan Pengembangan Wilayah Batam dan Sekitarnya Sebagai Wilayah Berdaya Saing Tinggi Secara Ekonomi", yang gelar Bank Indonesia di Hotel Radisson, Sukajadi, Kota Batam, Jumat (12/8/2016).

Diskusi itu dipandu Nurdin Basirun dan diikuti Gubenur Bank Indonesia Agus Martowardoyo, Menko Kemaritiman Luhut Panjaitan, MenPan RB Asman Abnur, Menteri Pariwisata Arief Yahya, dan Kepala BP Batam Hatanto Reksodipuro, di Hotel Radisson, Sukajadi Batam, Jumat (12/8/2016).

Gubernur BI Agus Martowardoyo dalam kesempatan itu mengatakan, pengembangan wilayah Batam dan sekitarnya khususnya di bidang maritim, harus dibangkitkan. Harapannya, agar sektor kemaritiman bisa mendukung lahirnya kedaulatan dan indurti maritim yang kuat. Dengan kuatnya sektor kemaritiman, maka akan memberikan kontribusi bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia.

Meski begitu, kata Agus, mengembangkan sektor kemaritiman di Batam bukan tanpa ada hambatan. Banyak hambatan yang dihadapi. Sebagai contoh infrastruktur, salah satunya yakni pelabuhan. Kedalaman air laut di pelabuhan yang ada masih sangat dangkal, yakni kedalamannya sekitar 9 meter, padahal kapal-kapal asing butuh sandaran labuh pelabuhan yang dalam.

"Hambatan lainnya yakni perkapalan. Utamanya di volume angkut dan kecanggihan kapal. Sedangkan hambatan non infrastruktur yaitu regulasi perizinan di sektor pelayaran," jelas Agus Martowardoyo.

Sementara itu Menteri Pariwisata Arief Yahya memfokuskan pada pengembangan sektor pariwisata. Batam sebagai daerah tujuan utama wisata setelah Bali dan Jakarta juga masih harus terus dikembangkan. Salah satu untuk mengembangkan adalah, rencana dibangunnya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata di Kepri. Di Kepri, hal ini sudah sangat mendesak.

"Karenanya kita segera akan wujudkan. Karena hanya dengan KEK, pariwisata nantinya akan bisa berkembang," jelas Arief Yahya.

Adapun Menpan RB Asman Abnur lebih menekankan persoalan reformasi birokrasi. Karena dengan reformasi birokrasi inilah, akan lahir aparatur yang melayani. Memberikan pelayanan adalah kewajiban aparatur. Apalagi pelayanan publik. "Pelayanan publik adalah hak rakyat. Dan kewajiban aparatur untuk memberikan pelayanan yang terbaik," tegas Asman seraya menambahkan kalau setresing lainnya yakni e-budgeting.

Sedangkan Kepala BP Batam Hatanto ingin menjadikan dan membuat Batam lebih tumbuh dan berkembang di sektor industri.

Tampak hadir juga, Menteri Koordinator Maritim Luhut Panjaitan yang hadir diakhir acara, anggota DPR RI Dwi Ria Latifa, Kapolda Kepri Brigjen Pol Sam Budigusdian, Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Amin, para pelaku usaha di Kepri dan undangan lainnya.

Editor: Dardani