Jaringan Teroris di Batam Terbentuk Setelah Kunjungan Nur Rohman
Oleh : Hadli
Selasa | 09-08-2016 | 19:41 WIB
nurrochmat.jpg

Inilah jenazah Nur Rohman setelah meledakkan bom bunuh diri. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kelompok jaringan teroris Katibah Gigih Rahmat (KGR) di Batam, diduga terbentuk setelah Nur Rohman berkunjung ke Batam atas perintah Bahrum Naim.

Demikian diungkap Kapolda Kepri Brigjen Pol Sam Budigusdian, Selasa (9/8/2016). Pergerakan jaringan KGR di Batam, kata Kapolda, sudah dipantau Polri sejak tahun 2014 silam.

Bahkan, kata Sam, sebelum melakukan aksi bunuh diri, Nur Rohman pernah datang ke Batam disambut dan difasilitasi Gigih Rahmad Dewa. "Pelaku bom bunuh diri Polresta Surakarta berkunjung ke Batam dan bertemu kelompok ini," kata dia.

Nur Rohman adalah pelaku bom bunuh diri tunggal di Mapolresta Solo, Jawa Tengah, pada pukul 07.45 WIB, Selasa (5/7/2016) silam. Nama Nur Rahman juga bukan orang baru kelompok teror Indonesia.

Nur Rohman adalah anggota kelompok Bahrun Naim, WNI asal Solo yang kini telah berada di Suriah. Bahrun Naim juga sebagai otak serangan teror di Jalan Thamrin, Jakarta, pada (14/1/2916) silam.

Peran Nur Rohman adalah berbelanja bahan-bahan pembuatan bahan peledak sekaligus membuatnya sebagai bom.

Kebelakangan setelah pertemuan, Gigih Rahmad Dewa kerap berkunjung ke Singapura dan Malaysia. Pada saat dilajukan penggeledan oleh Tim Densus 88 Anti Teror bersama Polda Kepri dan Polresta Barelang menemukan sejata.

"Ada tiga pucuk senjata yang berhasil diamankan. Dua senjata airsoft gun jenis Laras panjang dan pendek dan satu senjata api laras panjang (AK)," jelas Brigjen Pol Sam Budigusdian.

Senjata itu digunakan kelompok Khatibah Gigih Rahmat untuk melatih menembak. Lokasi latihan tembak yang dijadikan untuk mempersiapkan di sebelum berangkat ke Suriyah atau melakukan aksi teror berada di hutan Nongsa.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Irjen Boy Rafli Amar mengatakan, Polri mendapatkan informasi rencana serangan roket ke Singapura oleh KGR di Batam melalui rekaman percakapan Gigih Rahmad Dewa dan Bahrun Naim di media sosial Facebook.

"Rencana serangan ke Singapura terungkap dalam percakapan antara keduanya di Facebook," kata Jendral bintang dua yang akrab disapa Boy Rafli.

Meski demikian Boy mengatakan, Detasemen Khusus 88 Antiteror belum menemukan barang bukti yang menguatkan dugaan rencana kelompok KGR melontarkan roket ke Singapura.

Densus 88 hanya menemukan komputer yang diduga dipakai GRD dalam berkomunikasi dengan Bahrun Naim. Sejumlah bahan material yang diduga bakal digunakan untuk merakit roket juga disita.

Editor: Dardani