Kadis DKP Bingung Batam Tak Dapat Adipura
Oleh : Irwan Hirzal
Rabu | 27-07-2016 | 19:08 WIB
Suleman-Nababan.jpg

 Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Batam, Suleman Nababan. (Foto: Irwan Hirzal)

BATAMTODAY.COM, Batam - Pemerintah Kota Batam gagal mempertahankan gelar piala Adipura yang diselenggarakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) 2016. Hal ini diakui Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Batam, Suleman Nababan.

"Kemarin piala Adipura sudah diserahkan. Batam tidak dapat untuk tahun ini. Yang terpenting bagi kita bagaimana menangani sampah dengan baik," kata Suleman, Rabu (27/07/2016).

Hal ini membuat Batam tidak bisa mempertahankan gelar kategori hutan kota terbaik yang diraih tahun 2015 lalu. Suleman mengaku, April lalu Walikota Batam menyerahkan sepenuhnya pengakutan sampah di 6 wilayah ke Kecamatan.

Hal itu ditandai dengan penyerahan armada mobil pick-up dan beca motor dari DKP ke Camat. Sehingga
pengangkutan sampah dari rumah ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS), menjadi tanggung jawab Camat dan bawahanya.

"Kita tidak dapat Adipura bukan karena penyerahan kewenangan pengangkutan sampah ke Camat. Tapi ada beberapa faktor penilayan pusat yang berbeda dari tahun sebelumnya," katanya.

Dalam penilaian mendapatkan Adipura, menurut Suleman, bukan hanya masalah kebersihan lingkungan. Namun udara dan air juga masuk dalam kategori penilayaan KLHK.

Suleman mengakui, tumpukan sampah akibat satgas mogok kerja sebelum Hari Raya Idul Fitri, juga menjadi faktor. Tentunya volume sampah setelah lebaran meningkat dratis.  

"Salah satu menjadi kendala kita, pertama Januari mereka menolak upah berdasarkan pengangkutan tonase. Mereka tetap meminta upah berdasarkan UMK. Tahun ini juga menjelang lebaran mereka mogok, pasca lebaran sambah menumpuk," terangnya.

Bahkan tim Kementrian turun ke Batam untuk memberikan penilaian penghargaan satu tahun sekali tersebut, tidak diketahui Suleman.

"Mereka punya jadwal sendiri untuk melakukan penilaian. Kondisi air dan udara bagus, kenapa pulak kita tidak dapat. Jadi bukan hanya masalah kebersihannya saja," pungkasnya.

Editor: Udin