Gadis 9 Tahun Ini Disiksa dan Ditelantarkan Ibu Angkat Sejak Dua Tahun Terakhir
Oleh : Romi Chandra
Selasa | 26-07-2016 | 18:54 WIB
Ya.jpg

Ya, saat memperlihatkan luka memar karena siksaan ibu angkatnya (Foto: Romi Chandra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Ya, seorang gadis kecil ini, harus mendapat pegawasan maksimal Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah (KPPAD) Kepri. Pasalnya, selama dua tahun hidup degan orangtua angkat, ia selalu mendapatkan kekerasan.

Bahkan dengan usianya baru menginjak 9 tahun, Ya dipaksa melakukan pekerjaan rumah tangga yang seharusnya belum menjadi tugasnya.

Ditemui di Mapolresta Barelang saat dibawa salah seorang Komisioner KPPAD Kepri, Erry Syahrial, Ya memperlihatkan luka memar yang ada di atas perutnya.

Diakui Ya, ia diasuh oleh Yi dan suaminya So yang merupakan orangtua angkatnya. Perlakuan kasar tersebut ia dapat dari sang ibu tiri berinisial Yi. Pekerjaan rumah seperti menyapu rumah, mencuci pakaian, harus ia lakukan. Bahkan, jika tidak beres, ia harus mendapat pukulan maupun cubitan yang langsung membekas di kulitnya.

"Saya disuruh menyapu rumah. Belum selesai, kembali disuruh mencuci pakaian. Ibu (Yi) langsung main tangan," ungkapnya, Selasa (26/7/2016).

Kejadian tersebut juga sudah dilaporkan ke Polsek Batuaji oleh KPPAD Kepri. "Kita sudah membuat laporan, dan anak ini sekarang di bawah pegawasan kita," ujar Erry.

Dijelaskan Erry, ia mengetahui kejadian ini karena mendapat informasi dari warga sekitar, bahwa di rumah tempat tinggal Ya, selalu terdengar suara tangisan anak kecil.

"Warga sekitar tahu kalau Ya bukanlah anak kandungnya, dan juga mengetahui bahwa gadis kecil ini yang sering dipukuli. Makanya warga melapor ke kita," jelasnya.

Dari laporan tersebut tambahnya, ia langsung mendatangi lokasi, dan memang didapati luka memer di tubuh Ya. "Waktu kami datang, di wajah Ya masih tampak luka memar, dan kami langsung membawa untuk membuat laporan ke Polsek Batuaji. Kita berharap polisi cepat memprosesnya," tambah Erry.

Selain itu, Ya juga terkendala dalam mendapat pendidikan. Ia yang seharusnya sudah masuk sekolah sejak minggu kemarin, justru baru masuk sekolah, Senin (25/7/2016).

"Di sini kita melaporkan tentang kekerasan dan penelantaran anak. Ia dirawat ibu angkatnya ini sejak kelas III. Sekarang ia sudah kelas V SD," pungkas Erry.

Editor: Udin