Anchor Cafe and Roastery, Sahabat Petani Kopi Mandailing
Oleh : Saibansah
Selasa | 26-07-2016 | 08:00 WIB
owneranchor.jpg

Owner Anchor Cafe and Roastery, Shephen (tengah) warga negara Amerika Serikat asal Kentucky saat menyambut pelanggannya. (Foto: Ist)

WESTERN. Itulah konsep yang dipilih oleh owner Anchor Cafe and Roastery, Shephen, warga negara Amerika Serikat asal Kentucky. Tak ada nasi dalam tampilan menu di kafe yang berlokasi di Ruko Dermaga Culinary Paradise RF #11 Batam itu. Berikut tulisan wartawan BATAMTODAY.COM, Saibansah.

Semua menu tertulis dalam bahasa Inggris dan Western. Bahkan, tampilan desain interiornya pun akrab dengan gaya khas kafe di Singapura.

Ternyata, di balik tampilannya yang barat itu, Anchor Cafe and Roastery adalah sahabat petani kopi dari Mandailing. "Mereka kemarin di sini tiga hari," ujar seorang barista Anchor Cafe and Roastery, Desta, menjawab BATAMTODAY.COM.

Semua kopi yang menjadi menu utama di cafe ini adalah hand brewed coffee yang didatangkan langsung dari para petani kopi. Sedangkan kopi yang menjadi pilihan Sthephen itu adalah Gayo Aceh, Mandailing, Toraja dan Garut. Semua kopi diracik langsung oleh Sthephen dan disajikan oleh empat orang barista profesional.

Pria bule yang akrab dengan para pengunjung cafe itu juga tak segan duduk berbincang dan foto bersama dengan BATAMTODAY.COM dan pengunjung lainnya. "Strategi marketing owner cafe ini efektif untuk membangun komunikasi dengan para pengunjungnya," ujar seorang penikmat kopi, Iskandar kepada BATAMTODAY.COM.

Apalagi, tambah penulis buku "Terpinggir" itu, para pengunjung dapat menyaksikan proses pembakaran dan penggilingan biji kopi dengan mesin yang didatangkan langsung dari Korea.

Pengunjung dapat melihat langsung proses pengolah biji kopi mulai dari pembakaran, penggilingan hingga penyajiannya. Ini dilakukan untuk menjaga cita rasa kopi itu sendiri.

Itulah makanya, sajian kopi Mandailing yang disajikan dalam dua gelas dalam nampan kayu kecil itu, terasa segar, manis dan shoft. "Ini pas rasanya, asli Mandailing," komentar Iskandar yang penggila kopi Mandailing itu.

Editor: Dardani