MAN 1 Batam Bebas dari Penjualan dan Penggunaan LKS
Oleh : Harun al Rasyid
Senin | 25-07-2016 | 14:22 WIB
MAN-I-Batam.jpg

Gedung MAN I Batam di Sagulung. (Foto: Harun al Rasyid)

BATAMTODAY.COM, Batam - Peraturan Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) setiap tahun terus mengalami perubahan, baik dari segi kurikulum, penilaian maupun pelaksanaan ujian nasional. Terbaru, Kemendiknas mengeluarkan larangan menperjualbelikan buku paket maupun lembar kerja siswa (LKS) kepada setiap murid.

 

Edaran Menteri Pendidikan Nasional tentang larangan sekolah membebankan siswa dengan LKS tertuang dalam peraturan nomor 2 tahun 2008 dan UU nomor 20 Tahun 2003 tentang Pengelolaan Pendidikan dan PP nomor 17 Tahun 2010 tentang Larangan Penjualan Buku Paket dan LKS di Sekolah.

Instruksi peniadaan LKS ini bak bumerang bagi sekolah-sekolah yang sudah terlanjur menjual LKS ke siswa. Soalnya, bagi sekolah yang sudah menjual LKS diwajibkan menarik kembali buku-buku tersebut.

Menanggapi hal ini, Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Batam merasa lega. Pasalnya, sudah lama sekolah yang berada di Jalan Brigjen Katamso No.10, Sungai Binti, Sagulung, Kota Batam ini sudah lama tidak memakai LKS.

"Kita di sini sudah lama tidak menggunakan LKS jadi tak ada masalah dengan larangan itu. Guru-guru di sini bikin modul pribadi nanti dikopikan siswa. Untuk soal ulangan guru-guru buat sendiri, sesuai yang diajarkan," kata Rio Nur Iman, Humas MAN 1 Batam kepada BATAMTODAY.COM, Senin (25/7/2016).

Untuk mengganti LKS, di sekolah ini menggunakan buku paket pembelajaran. Dikatakan Rio, buku paket pembelajaran lebih praktis dengan materi yang lebih padat dan mencakupi semua isi pembelajaran. "Memang masih ada beberapa pelajaran yang masih pake LKS karena memang tidak ada buku paketnya seperti PKN, kita masih memakai LKS," terangnya.

Larangan pemberlakuan buku LKS ini juga ditanggapi baik oleh siswa MAN 1 Batam. Menurut Rani (17) salah satu siswa kelas XII, harga jual LKS dinilainya terlalu mahal. Selain itu, hanya bisa digunakan untuk 1 semester saja. "Kalau pakai buku paket sekalian satu tahunan jadi lebih simpel. Dan cakupan materinya juga lebih banyak," kata Rani.

Editor: Dodo