Menteri PUPR Tuntaskan Proyek SPAM yang Mangkrak 43 Tahun
Oleh : Irawan
Jum'at | 22-07-2016 | 17:24 WIB
Umbulan.jpg
Sumber air Umbulan, Pasuruann Jawa Timur (Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Pemerintah segera merealisasikan proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan yang telah direncanakan selama 43 tahun lalu. 

Komitmen realisasi tersebut ditandai dengan penandatanganan Proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) SPAM Umbulan antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan PT Meta Adhyta Tirta Umbulan.

Dalam rilis yang diterima pers di Jakarta, Jumat (22/7/2016), dikatakan, penandatanganan tersebut disaksikan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dan Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo.

Penandatanganan Kerjasama Proyek KPBU SPAM Umbulan dilakukan antara Gubernur Jawa Timur (Jatim), Soekarwo selaku Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) Proyek KPBU SPAM Umbulan dengan Direktur PT Meta Adhya Tirta Umbulan, Yusirin.

PT Meta Adhya Tirta Umbulan merupakan badan usaha yang melaksanakan proyek tersebut dan perusahaan yang dibentuk oleh konsorsium PT Medco Gas Indonesia dan PT Bangun Cipta Kontraktor selaku pemenang lelang Proyek KPBU SPAM Umbulan.

Pada saat yang bersamaan juga ditandatangani tiga perjanjian turunan yaitu perjanjian Regres antara Gubernur Jatim, Soekarwo dengan Direktur PT Penjamin Infrastruktur Indonesia (PII), Sinthya Roesly. 

Lalu Perjanjian Penyediaan Air Minum Curah antara Perusahaan Daerah Air Bersih (PDAB) Jawa Timur antara Direktur Utama PDAB Jatim, Joko Triono dengan Direktur PT Meta Adhya Tirta Umbulan Yusirin. 

Kemudian Perjanjian antara PT PII dengan PT Meta Adhya Tirta.

PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) siap memberikan jaminan terhadap Proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan, Jawa Timur. 

Direktur Utama PII Sinthya Roesly menjelaskan, pemerintah melalui PT PII menjamin keamanan investasi badan usaha dalam pembangunan SPAM. 

Penjaminan ini juga meningkatkan kepastian pendanaan proyek infrastruktur melalui partisipasi swasta.

"Penjaminan PT PII diharapkan terus meningkatkan peran badan usaha dalam penyediaan infrastruktur. Sehingga tidak hanya mengandalkan anggaran pemerintah yang terbatas,” kata Sinthya usai acara Penandatanganan Perjanjian Proyek SPAM Umbulan di Kementerian Koordinator Perekonomian.

Proyek KPBU SPAM ini merupakan proyek pertama yang tersulit karena melibatkan banyak kabupaten/kota. 

SPAM Umbulan melibatkan Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Sidoarjo, Kota Surabaya, dan Kabupaten Gresik dengan menyerap  investasi sebesar Rp 4,51 triliun, dengan porsi swasta (selaku badan usaha pemenang lelang) sebesar Rp 2,05 triliun. 

Sementara pemerintah memberikan dukungan kelayakan sebesar Rp 818 miliar, dan badan usaha akan bertanggung jawab menyediakan sebagian dana lainnya.

Air baku yang akan diambil dari mata air Umbulan di Kabupaten Pasuruan tersebut akan didistribusikan melalui pipa transmisi sepanjang 93,7 kilometer untuk PDAM di lima kabupaten/kota yaitu Kota Surabaya (1.000 liter per detik), Kabupaten Pasuruan (410 liter per detik), Kota Pasuruan (110 liter per detik), Kabupaten Sidoarjo (1.200 liter per detik), Kabupaten Gresik (1.000 liter per detik), dan akan dinikmati sekitar 1,3 juta jiwa.

Pembangunan SPAM secara regional ini merupakan salah satu solusi untuk mengatasi keterbatasan air baku di beberapa kabupaten/kota. 

Hal ini sesuai dengan amanat UU Nomor 23/2014, tentang Pemerintah Daerah, yang menyebutkan bahwa kerjasama antar daerah dapat dilakukan atas pertimbangan efisiensi dan efektivitas pelayanan publik serta saling menguntungkan.

Editor: Surya