Begini Strategi Polda Kepri Antisipasi Gangguan Kamtibmas Saat Lebaran
Oleh : Hadli
Selasa | 28-06-2016 | 16:48 WIB
kapolda-sambudi.jpg

Kapolda Kepri Brigjen Pol Sam Budigusdian.

BATAMTODAY.COM, Batam - Gelar rapat koordinasi pengamanan Lebaran Idul Fitri 1437 Hijriah, Polda Kepri menyiapkan strategi pengamanan mengantisipasi peningkatan aktivitas masyarakat dan potensi gangguan kamtibmas.

"Yang perlu dicermati munculnya berbagai kerawanan menjelang dan setelah Lebaran meningkatnya aktivitas masyarakat, termasuk banyaknya rumah yang ditinggal mudik pemiliknya," kata Kapolda Kepri Brigjen Pol Sam Budigusdian, Selasa (28/6/2016).

Rapat yang digelar di Mapolda Kepri pada Senin (27/6/2016) dihadiri Gubernur Provinsi Kepulauan Riau, Komandan Korem 033/Wira Pratama, Komandan Lantamal IV Tanjungpinang, Komandan Lanud Tanjungpinang, Komandan Guskamlabar, Kepala BIN Daerah Kepulauan Riau, tokoh masyarakat dan tokoh agama Provinsi Kepulauan Riau, pejabat utama Polda Kepri, Kapolres/kapolresta jajaran Polda Kepri.

"Selia rumah kosong, pengawasan pada pelabuhan, bandara, tempat ibadah, lokasi rekreasi dan pusat perbelanjaan akan diperketat meminimalisasi tindak kejahatan," tutur dia.

Kapolda juga menyampaikan, berdasarkan data tahun sebelumnya laka lantas selama musim Lebaran 2015 terjadi sebanyak 38 kasus, meningkat 50 persen dari 2014 sebanyak 19 kasus.

"Tingginya aktivitas pengguna jalan tidak diimbangi kondisi infrastruktur yang layak ditambah dengan minimnya kesadaran keamanan berkendara memicu terus meningkatnya angka lakalantas," jelasnya.

Meningkatnya peredaran miras dan narkoba yang memanfaatkan momen kesibukan para petugas, baik itu melalui bandara, pelabuhan resmi atau pelabuhan tradisional juga perlu dicegah dan diantisipsi guna menurunkan angka kriminlitas dan lakalantas.

"Pengamanan lokasi wisata, juga perlu ditingkatkaan mengingat sebagian besar tempat wisata belum memiliki standar pengamanan sesuai ketentuan," ujarnya.

Selain itu, petugas juga memperketat pengawasan penggunaan petasan dan kembang api yang tidak sesuai ketentuan karena minimnya pengawasan yang berdampak pada bahaya kebakaran dan jatuh korban seperti kejadian malam tahun baru 2016 di Bengkong, Kota Batam.

"Untuk mengantisipasinya yang terpenting adalah upaya untuk menyamakan pola tindak jika terjadi gangguan kamtibmas baik yang bersifat umum atau kontijensi. Khususnya terkait keberadaan dan kesiapan personil beserta sarpras pendukungnya di posko yang dibentuk," kata dia.

Sam mengatakan, perlunya sinergi perencanaan pengamanan masing-masing Polres bersama instansi terkiat menjadi satu perencanaan yang sifatnya operasional baik itu terkait jumlah personil yang dibutuhkan, sarpras pendukung, jalur komunikasi dan SOP pengamanan.

"Merancang kondisi yang diinginkan serta merumuskan cara-cara yang efektif berdasarkan pengalaman masa lalu agar permasalahan yang terjadi dapat diminimalisir seoptimanal mungkin untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat," paparnya.

Editor: Dodo