PLN Batam Ngaku Benar-Benar Minus

Kalau Tarif Tidak Naik, Siap-siap Pemadaman Listrik Bergilir
Oleh : Roni Ginting
Kamis | 09-06-2016 | 14:34 WIB
dadan-kurniadipura.jpg

Dadan Koerniadipoera, Direktur Utama bright PLN Batam.

BATAMTODAY.COM, Batam - Dadan Koerniadipoera, Direktur Utama bright PLN Batam mengatakan tarif listrik rumah tangga tetap akan dinaikkan karena perusahaannya mengalami kerugian.

"Tarif rumah tangga jauh dari biaya pokok produksi (BPP), kita tidak bisa menutupi," kata Dadan usai rapat dengan DPRD Kepri di PIH, Batam Centre, Kamis (9/6/2016).

"Kalau tidak naik, harus siap-siap pemadaman listrik bergilir," tambahnya.

Ia juga menjelaskan, kondisi keuangan PLN terus merugi. Sampai Maret 2016 sampai minus Rp7 miliar, sampai Mei telah mengalami kerugian Rp24 miliar. Sehingga, lanjutnya, tahun 2016, benar-benar mengalami kerugian dan pihaknya tidak bisa menutupi.

"Kenaikan tarif bertahap. Pertama pelanggan rumah tangga. Kalau pelanggan industri kita belum naikkan karena sedang lesu. Kalau tetap dinaikkan tidak baik," terangnya.

Terkait adanya dana deposito sebesar Rp700 miliar milik PLN Batam, ia mengakui hal tersebut. Dana tersebut bukan beras dari penjualan tarif listrik melainkan dari pendapatan lain-lain seperti penyewaan tiang dan fiber optik.

"Dana tersebut kita persiapkan untuk membangun pembangkit menjaga kehandalan listrik kita. Itu pintar-pintar manajemen," ungkap Dadan.

Sementara, Irwansyah, anggota Komisi III DPRD Provinsi Kepri mengatakan pihaknya akan melihat secara proporsional soal usulan kenaikan tarif listrik PLN tersebut.

"Apa gunanya listrik tinggi tapi masyarakat tidak mampu. Listrik tidak naik, PLN rugi," kata Irwansyah.

Terkait harga jual listrik yang di bawah BPP, ia mengatakan tidak semua konsumen tarifnya di bawah BPP.

"Alasan mereka harga jual di bawah BPP, tapi tidak semua. Karena ada juga yang dijual di atas BPP. Nanti kita adakan pembahasan selanjutnya," katanya mengakhiri.

Editor: Dodo