Inilah Sejumlah Resiko Inflasi di Kepri pada Juni 2016
Oleh : Roni Ginting
Kamis | 09-06-2016 | 11:38 WIB
anginkencang-di-Filipinan.jpg

Curah hujan meningkat akibat La Nina mulai memengaruhi pasokan bahan pangan sehingga berdampak terhadap kenaikan inflasi di Kepri (Sumber foto: vibiznews.com)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kepala Kantor Perwakikan Bank Indonesia (BI) Kepri, Gusti Raizal Eka Putra, menuturkan, ada sejumlah resiko inflasi yang perlu diwaspadai pada Juni 2016.

Ia menjelaskan, risiko inflasi yang masih perlu diwaspadai, antara lain curah hujan meningkat akibat La Nina mulai memengaruhi pasokan bahan pangan, peningkatan permintaan bahan makanan saat Ramadan dan menjelang Idul Fitri (telur ayam ras, gula pasir) dan tekanan kelompok inti yang meningkat dipengaruhi nilai tukar (kebijakan Fed Fund Rate).

"Permintaan saat Ramadan dan menjelang Idul Fitri juga penyebab resiko inflasi pada Juni," kata Gusti.

Dikatakan Gusti, langkah pengendalian inflasi terus dioptimalkan dalam rangka menjaga laju inflasi berada dalam sasarannya 4 persen ± 1 persen. Sejumlah rekomendasi yang telah dijalankan oleh TPID di wilayah Kepri yakni terus meningkatkan intensitas sidak/monitoring kondisi harga di lapangan (pasar/gudang/distributor) bersama memasuki awal Ramadan.

"TPID Kota Batam mengantisipasi lonjakan permintaan dan harga sembako pada awal Ramadan dan jelang Idul Fitri melalui “Bazar Sembako” yang dilakukan sebanyak 2 (dua) putaran masing-masing menjangkau 12 (dua belas) Kecamatan di Batam," terangnya.

TPID Kota Tanjungpinang menjaga ekspektasi kenaikan harga dengan mengumpulkan dan diskusi bersama distributor/pedagang besar untuk memastikan ketersediaan stok, bekerjasama dengan BULOG mengkomunikasikan rencana operasi pasar kepada masyarakat luas melalui dialog interaktif di radio, intens merealisasikan kerjasama dengan Yogyakarta untuk pemenuhan stok cabai jelang Ramadan dan Idul Fitri, serta mendirikan Kios/Pasar TPID Tanjungpinang dengan menjual komoditas utama penyumbang inflasi

Untuk pengendalian dalam jangka menengah dan panjang, TPID terus mendorong implementasi roadmap melalui gerakan sentuh tanah dan lahan dengan program penanaman bahan pangan secara organik serta mendorong penanaman hidroponik secara secara masif di rumah tangga masyarakat.

Editor: Udin