Di Batuaji, Sagulung dan Sei Beduk

Inilah Tempat Tongkrongan Geng Motor di Batam
Oleh : Harun al Rasyid
Sabtu | 04-06-2016 | 13:46 WIB
balapliar.jpg

Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Batam - Anggota geng motor di Batuaji, Sagulung dan Sei Beduk selalu memilih tempat-tempat yang nyaman untuk berkumpul bersama. Selain djadikan tempat tongkrongan, tempat tersebut juga kerap digunakan untuk pesta minuman keras.

Berdasarkan informasi yang dikumpulkan BATAMTODAY.COM, ada tiga tempat yang sering di jadikan tempat kongkow anggota geng motor ini. Untuk di wilayah Kecamatan Batuaji, mereka memilih daerah Vegas dan Marina di samping Balai Kesehatan Tanjunguncang.

Di jalan sepanjang sekitar 200 meter ini dijadikan area balap sepeda motor. Selain itu, di pinggir jalan berkumpul anggota geng secara berkelompok. Biasanya mereka nongkrong sore hari sambil menenggak minuman beralkohol.

"Kalau ada yang ribut, mereka langsung turun semuanya. Sudah main pukul-pukulan. Malah ada yang pakai parang dan samurai," tutur Rikim warga Perumahan Jupiter Tanjunguncang, Sabtu (4/6/2016).

Misalkan saja, baru-baru ini, kawanan geng motor di Las Vegas Marina kembali berulah dengan membakar dua unit sepeda motor anak baru gede (ABG) di daerah Marina Tanjunguncang, Kecamatan Batuaji, Kota Batam pada Minggu (22/5/2016) sore.

Sementara di wilayah Kecamatan Sagulung, Taman Tunas Regency menjadi tempat berkumpul anggota geng motor ini. Mereka memilih lokasi ini, lantaran berada di pinggir jalan dan menjadi pilihan masyarakat untuk mengisi waktu senggang bersama keluarga.

Kalau di Vegas dijadikan area standing sepeda motor, di tempat ini kerap dihiasi pemalakan, copet dan tawuran. Untuk masalah minuman keras masih tetap sama. Kebanyak anggota geng motor yang berusia anak-anak itu menghabiskan malam dengan berpesta minuman.

"Kalau sudah mabuk, terus tak ada lagi uang buat beli minim mereka malak. Minta uang paksa ke warga di sini. Kalau tak diberi, mereka main ancam," kata Leman, salah seorang sekuriti Tunas Regency.

Beranjak ke Kecamatan Sei Beduk juga tak kalah menarik aksi kawanan jalanan tersebut. Bukit Kemuning di Tanjungpiayu masih menjadi pilihan dan kerap dijadikan tempat tongkrongan bagi Anak Baru Gede (ABG) ketika malam hari. Selain kerap membuat keributan, mereka juga kerap mengonsumsi minuman beralkohol.

Menurut infromasi yang didapatkan, lokasi tempat tongkrongan itu sudah berlangsung selama lima tahun lamanya, yakni seanjang Bukit Kemuning, seperti di Ruko Bukit Kemuning, dan di lapangan kosong antara Bukit Kemuning, perbatasan Bukit Ayu Lestari.

Biasanya para ABG kerap nongkrong di sepanjang jalan di Bukit Kemuning itu, sejak jalan putus akibat longsor beberapa bulan lalu, kemudian sebagian dari ABG berpindah tongkrongan ke Ruko Bukit Kemuning. "Di ruko itu ada yang kosong biasanya dijadikan tempat minum," ujar Ketua RW 16 Mangsang, Muhammad Mustofa, Jumat (3/6/2016).

Lokasi tempat tongkrongan lain juga kerap terjadi di lapangan motocross di tanah kosong area Bukit Kemuning, perbatasan Bukit Ayu Lestari. "Siang hari lokasi itu dijadian area motocross, ketika malamnya digunakan sebagai tempat nongkrong dan mabuk oleh anak-anak ABG," katanya.

Mustofa mengatakan ketika melakukan siskamling mereka sering mendapati anak-anak tersebut mengonsumsi minuman beralkohol. Selain itu, kelakuan anak-anak tersebut juga kerap melakukan balap liar, sehingga membuat warga menjadi terganggu.

"Sering kita tangkap dan kita bawa ke polsek, dan kita panggil orangtuanya yang jemput," ujarnya.

Untuk mengantisipasi tindakan yang berujung kriminalitas, perangkat RT/RW setiap malam Minggu selalu melakukan siskamling membubarkan para ABG tersebut yang diketahui rata-rata masih mengenyam bangku pendidikan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), baik laki-laki bahkan ada yang perempuan.

"Saya tak habis berfikit bagai mana anak jam 22-23 masih berkeliaran di luar, apakah orangtuanya nggak mencari," pungkas Mustofa.

Mustofa berharap perhatian dari kepolisian agar menindak dengan melarang area-area tersebut agar tidak lagi di jadikan tempat nongkrong. Minimal, membatasi waktu nongkrong anak-anak tersebut. "Kalau bisa patroli terus ke sini biar mereka pada takut nongkrong lagi," harap Mustofa.

Editor: Dodo