Imigrasi Belum Deteksi Ada Pengungsi di Batam Terindikasi Teroris
Oleh : Gokli Nainggolan
Jum'at | 03-06-2016 | 13:31 WIB
noviandryimigrasi3.jpg

Kepala Bidang Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian (Wasdakim) Imigrasi Kelas I Khusus Batam, Muhammad Novyandri. (Foto: Gokli Nainggolan)

BATAMTODAY.COM, Batam - Petugas Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Batam harus meluangkan waktu dan perhatian untuk mengawasi ratusan pengungsi di Batam. Kendati membebani pekerjaan pokok Imigrasi, pengawasan itu dilakukan demi menghindari hal-hal buruk yang tidak kita inginkan bersama.

Kepala Bidang Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian (Wasdakim) Imigrasi Kelas I Khusus Batam, Muhammad Novyandri, mengakui, saat ini pihaknya kewalahan mengawasi 531 pengungsi. Bahkan konsentrasi mereka terpecah untuk mengawasi orang asing yang masuk ke Batam.

Sejauh ini, kata Andri, sapaan akrab Muhammad Novyandri, indikasi adanya pengungsi yang terlibat atau disusupi teroris belum ditemukan. Bahkan ia memastikan, sejauh ini 531 pengungsi itu, terdiri dari 104 pemegang kartu pencari suaka yang dikeluarkan UNHCR (Refugee) dan 228 pengusul pencari suaka (Asylum Seekers).

"Mereka (pengungsi) masih sebatas pencari suaka dan pengusul pencari suaka," kata Andri.

Masih kata Andri, dari 351 orang pengungsi, 58 ditempatkan di Ruang detensi imigrasi (Rudenim) Batam. Terdiri dari 51 Refugee dan 7 orang Asylum Seekers.

Selain Rudenim di Kecamatan Sekupang, para pengungsi itu juga ada yang ditempatkan di Hotel Kolekta. Jumlahnya mencapai 285 orang, terdiri dari 53 Refugee dan 221 Asylum Seekers. Sisanya, masih berada di Taman Aspirasi Batam Center sekitar 8 orang.

"Pengungsi di Taman Aspirasi itu statusnya belum jelas Refugee atau Asylum Seekers," ujar Andri.

Editor: Dardani