BATAMTODAY.COM, Batam - Suplai air bersih dari PT. Adiya Tirta Batam (ATB) sebagai pengelola air bersih di Pulau Batam, kembali mendapat sorotan dari masyarakat. Selain karena sering macet, ATB juga dituding menjual air keruh ke masyarakat Batam.

Tudingan ini muncul seiring aliran air ATB yang mulai terlihat keruh, kotor dan mengeluarkan aroma tak sedap. Bahkan menurut beberapa warga, kondisi ini sudah beberapa kali terjadi.

G. Nainggolan misalnya, warga Perumahan Permata Hijau, Kelurahan Bukit Tempayan Batuaji Batam mengatakan, warga menyayangkan kondisi aliran air ATB yang terlihat kotor. Menurutnya, air tersebut tidak layak di gunakan untuk keperluan sehari-hari, seperti mencuci, masak dan juga untuk mandi.

"Jangankan untuknya minum atau cuci baju maupun piring. Untuk di pakai mandi saja sudah tak layak," kata G. Nainggolan saat di temui BATAMTODAY.COM di rumahnya, Selasa (24/5/2016) malam.

Warga Batau itu juga menyampaikan, perihal kejadian yang di anggap merugikan masyarakat ini sudah berlangsung sejak Senin (23/5/2016) soreh lalu. Untuk mencukupi kebutuhan air bersih, ia terpaksa membeli air dalam kemasan galon. Kadang, lanjutnya, ia terpaksa menumpang mandi di kantor tempat ia bekerja.

"Mulai kemarin soreh airnya sudah kotor. Bukan hanya saya saja yang mengalami, warga perumahan ini juga mengalami hal yang sama," kata G. Nainggolan kesal.

Senada yang di sampaikan G. Nainggolan, Rasyid warga perumahan Puskopkar, Kelurahan Bukit Tempayan, Batuaji juga mengeluhkan kotornya tampilan air dari ATB saat ini. Rasyid menuturkan, biasanya tampilan air ATB berwarna putih, kini malah tampak ke kuning-kuningan. Bahkan, ketika di perhatikan lebih dekat, air itu malah bercampur dengan lumpur.

"Makanya saya tampung dulu biarkan lumpurnya mengendap baru saya gunakan untuk keperluan. Cuma itu, baunya masih terasa," kata Rasyid.

Atas kejadian ini, Rasyid berharap, pihak ATB tidak lagi menyalurkan air kotor kepada masyarakat. Sebab, kata Rasyid, warga membayar kepada pihak ATB untuk pengadaan air bersih dan layak di konsumsi, bukan air kotor dan bau.

"Kita sih berharap kebijakan pihak ATB dalam mensuplai air bersih dengan cara yang benar. Mereka sendiri belum tentu mau minum air kotor kayak gini, apa lagi kita," pungkasnya.

Editor: Dardani