Beginilah Cara Warga Kampung Harapan Batuaji Pertahankan Rumahnya dari Penggusuran
Oleh : Harun al Rasyid
Selasa | 17-05-2016 | 15:29 WIB
ricuh-kampung-harapan2.jpg

Beginilah cagar Leonardo mempertahankan rumahnya di Kampung Harapan dari penggusuran. (Foto: Harun al Rasyid)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kendati berhasil meruntuhkan lima bangunan milik warga di Kampung Harapan, Kelurahan Tanjunguncang, Kecamatan Batuaji, namun tak mudah bagi Tim Terpadu Kota Batam untuk memasuki wilayah tersebut. Pasalnya, tim terpadu ini sempat dihadang dan diancam seorang warga dengan menggunakan senjata tajam berupa sebilah parang, Selasa (17/5/2016) sekitar pukul 09.30 WIB.

Peristiwa ini terjadi ketika tim yang terdiri dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), TNI, Polri dan Pemerintah Kota Batam hendak merubuhkan 1 unit rumah yang dijadikan bengkel. Posisi bangunan yang berada di pinggir Jalan Brigjen Katamso tersebut memasuki area ROW sehingga masuk dalam daftar penggusuran.

Akan tetapi, ketika hendak merobohkan bangunan liar ini, tim dihadang Leonardo Hutasoit, pemilik rumah dengan menggunakan sebilah parang. Senjata tajam itu digenggam erat di tangannya, dan terlihat sesekali ia mengancungkan parang tersebut kepada aparat yang hendak mengeluarkan barang-barang dari dalam rumahnya.

"Hayo siapa yang mau maju. Saya siap mati, siap dipenjara. Tak takut saya," ujar Leonardo dengan mengayunkan parang di tangannya.

Mendapatkan hadangan ini, sontak saja nyali ratusan aparat gabungan tersebut ciut. Beberapa personel Satpol PP yang sudah terlanjur berada di pintu masuk rumah memilih mundur secara teratur.

Perdebatan sempat berjalan alot, kendati Kapolsek Batuaji, Kompol Andy Rahmansyah berusaha menengahi perisitiwa ini. Leonardo tak bergeming dan tak mau pindah satu langkah pun dari pintu masuk rumahnya. Ia tetap ngotot menagih ganti rugi apabila rumahnya akan digusur.

"Saya mau pindah asalkan kita bicarakan baik-baik. Ini belum apa-apa main gusur saja. Kami juga manusia. Pokoknya siapa yang maju kena ini, (parang, red)," ucapnya seraya mengacungkan parang ke tanah.

Kapolsek Batuaji ini tetap berusaha membujuk Leonardo dan akan mengajak bernegosiasi dengan ketua Tim Terpadu, Syuzairi, dengan syarat Leonardo harus meletakkan parang yang dipegangnya.

Taktik berunding secara persuasif ini akhirnya berhasil. Leonardo mau meletakan parang dan keluar menemui ketua tim terpadu tersebut. Sementara aparat lainnya mulai masuk dan mengeluarkan barang-barang milik Leonardo sebelum bangunan rumah ini rata dengan tanah.

Editor: Dodo