BATAMTODAY.COM, Batam - Kota Batam merupakan kawasan yang terkenal dengan industri galangan kapalnya. Dalam setahun perusahaan galangan mengerjakan sekitar seribu unit kapal tongkang dan tug boat. Namun bagaimana kondisi industri galangan kapal di Batam saat ini?

Dalam diskusi jurnalis yang digelar di Hotel Venesia Batam Centre, Selasa (10/5/2016), Suri Teo, Sekretaris BSOA (Batam Shipyard and Offshore Association) menjelaskan bahwa industri galangan kapal di Batam kondisinya memang sedang terpuruk karena sepi orderan.

"Hal tersebut imbas dari krisis global dan harga minyak mentah dunia yang terjun bebas," kata Suri.

Ia menuturkan pada tahun 2011 sampai 2013, industri galangan kapal di Batam sangat berkembang. Dalam setahun bisa membuat 700-810 unit kapal tongkang dan 200 an unit kapal tugboat.

"Waktu itu 70 persen ekspor. Digunakan lokal hanya 30 persen," terang Suri.

Saat ini, proyek pengerjaan kapal memang sedang sepi. Hanya sebagian perusahaan yang mendapat pekerjaan dari lelang proyek pemerintah.

"Sekarang ada tiga perusahaan dapat lelang proyek Kementerian Perhubungan. Tidak semua dapat proyek," ungkap Suri.

Mampukah Poros Maritim dongkrak industri galangan kapal di Batam?

Sementara, Direktur Lalu Lintas Barang BP Batam Tri Novianta Putra mengatakan bahwa Presiden Jokowi punya program poros maritim yg diharapkan bisa mendongkrak industri galangan kapal di Indonesia, khususnya Batam. Berkomitmen, kapal harus diproduksi di Indonesia.

"Memang ini secara bertahap. Mengharapkan Pemerintah, belum bisa memenuhi seluruh perusahaan galangan kapal di Batam," kata Tri Novianta.

Terkait smelter, lanjutnya, sebenarnya sudah mau dibangun di Bintan namun masih terkendala permasalahan klasik seperti masalah tanah, listrik dan air. "Itu masih dalam proses. Mudah-mudahan kondisi segera membaik," ujarnya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Batam, Rudi Sakyakirti berharap dengan kepemimpinan BP Batam saat ini bisa menggalakkan industri galangan kapal di Batam.

"Pemko siap mendukung industri galangan kapal. Akibat industri yang sedang lesu, berdampak pada banyak aspek ke masyarakat, sulitnya mencari pekerjaan," ujar Rudi.

Editor: Dodo