Faktor Ekonomi Jadi Alasan JM Bawa Kabur Uang Perusahaan Rp654 Juta
Oleh : Romi Chandra
Rabu | 27-04-2016 | 16:38 WIB
tembak-654-juta.jpg

BATAMTODAY.COM, Batam - Faktor ekonomi, membuat JM (44), akhirnya terjerumus pada tindak kriminal. Ia pun nekat membawa kabur uang perusahaan tempatnya bekerja.

Selain itu, ia juga harus menderita luka tembak di betis kanan, karena berusaha kabur saat ditangkap polisi.

Baca: Bawa Kabur Uang Perusahaan Rp654 Juta, Pria Ini Dihadiahi Timah Panas

Sambil merintih kesakitan, JM, mengaku terpaksa mencuri uang perusahaan itu, karena banyak yang harus dibayar. Ditambahlah anak-anaknya juga butuh biaya sekolah. Sementara di perusahaan ia bekerja, juga tidak mendapat kesejahteraan.

"Saya awalnya tidak ada niat untuk mencuri uang itu. Sudah sering saya mengantarkan bos menukarkan uang, dan tidak pernah saya curi. Tapi ini karena khilaf, pikiran saya kacau, sampai timbul niat seperti ini," akunya, Rabu (27/4/2016).

Dijelaskan JM, setelah menbawa kabur uang tersebut, ia kemudian memarkirkan mobil perusahaan yang juga sewaan tersebut di kawasan Top 100 Tembesi. Sementara uang ia bawa ke arah Nagoya dengan menaiki taxi.

"Uang saya bawa ke Nagoya, untuk ditukarkan di Money Charge menjadi uang dollar Singapura, agar tidak terlalu susah dibawa kemana-mana," jelasnya.

Uang tersebut, telah tukarkan menjadi 35 ribu dollar Sing. "Uang rupiahnya masih ada, tapi tidak saya hitung berapa sisanya. Saya juga tidak tahu berapa nominal dari cek yang dicairkan itu. Yang jelas karena melihat uang banyak, saya jadi khilaf," lanjutnya lagi.

Diceritakan JM, ia bekerja sebagai sopir di perusahaan tersebut sejak bulan 10 tahun 2015 lalu. Sejak bekerja disana, ia juga harus bekerja seperti robot, disuruh siap 24 jam. Sementara ia juga tidak diberi kesejahteraan, sesuai dengan nilai pekerjaan yang ia jalani.

"Memang saya jadi sopir, tapi dipaksa bekerja 24 jam. Saya juga harus tidur di kantor. Saya pulang dan meminjam mobil sebentar saja tidak boleh. Padahal mobil itu juga disewa perusahaan," bebernya.

JM juga mengakui memberikan uang pada tiga orang, F, A, dan T, dikarenakan sudah kenal dekat. Bahkan, saat ia susah, merekalah yang sering membantunya. Ditambah saat ini ketiga penadah itu juga tidak bekerja.


"Kami sudah seperti kakak adik. Saat saya susah mereka yang bantu. Apalagi dengan T, saya kasihan ibunya sakit keras dan butuh biaya. Makanya saya kasih (uang) agar bisa berobat," kata JM.

Sementara Kanit Buser Satreskrim Polresta Barelang, Ipda Afuza Edmond, mengatakan, selain mengamankan pelaku dan uang yang dicuri, pihaknya juga mengamankan dua unit mobil Toyota Avanza bernomor polisi BP 1212 RE dan B 1870 GFE.

"Satu mobil, merupakan yang disewa perusahaan, dan digunakan saat mencairkan uang ke bank. Sementara satu lagi, mobil yang disewa pelaku sendiri," kata Afuza.

Editor: Dodo