Bocah TK Ditemukan Tewas Tenggelam dalam Selokan Air di Batuaji
Oleh : Harun al Rasyid
Rabu | 27-04-2016 | 10:50 WIB
mayat-murid-TK-ditemukan-tewas-di-got-Batuaji.jpg

Jenasah korban dibawa ke RSOB untuk di-otopsi (Foto: Harun al Rasyid)

BATAMTODAY.COM, Batam - Seorang bocah berusia 6 tahun, Muhammad Putra, ditemukan tewas tenggelam di dalam selokan air samping Pasar Melayu, Kelurahan Bukit Tempayan, Kecamatan Batuaji, Selasa  (26/4/2016) malam.

Berdasarkan informasi yang diperoleh BATAMTODAY.COM di lokasi, Putra panggilan akrabnya pertama kali ditemukan oleh Ponijan, salah satu warga sekitar. Saat ditemukan, kondisi siswa Taman Kanak-kanak (TK) di Tanjungpinang ini dalam keadaan telungkup dengan posisi kepala mencium dasar selokan air.

"Separuh badannya sudah tertimbun tanah, mukanya ke lumpur, terus kepalanya arah ke jalan raya. Dia hanya memakai celana warna hitam, bajunya tidak ada," ujar Ali salah satu warga sekitar kepada pewarta.

Peristiwa naas ini diketahui setelah sebelumnya warga sekitar Pasar Melayu dibuat geger dengan pemberitaan anak hilang. Korban sempat dikabarkan menghilang sejak pukul 13.00 WIB. Setelah dibantu cari oleh warga sekitar, akhirnya korban ditemukan sekitar pukul 21.30 WIB.

"Kita carinya sudah dari tadi siang, tetapi gak ketemu-ketemu. Semua warga panik, kirain diculik orang," ungkap Ali.

Sementara itu, Sulastri (49) ibu kandung korban tampak menangis sedih meratapi kepergian anaknya. Begitu juga Nisa (19) kakak kandung Putra, yang tak henti-hentinya menangis sambil menyebut nama Putra adiknya.

Warga Tanjungpinang, Batu Tujuh, RT 01 RW 03 ini baru 3 bulan berada di Batam. Mereka sengaja datang ke Batam untuk mengobati Syamsudin (59) ayah korban. Sayang, rupanya nasib baik belum berpihak kepada mereka dan harus ikhlas menerima kepergian putra bungsunya itu.

Dengan nada perlahan, Sulasti menuturkan, siang itu korban sedang bermain bersama anak-anak tetangga sekitar Pasar Melayu. Ketika turun hujan, ia berusaha mencari anaknya agar tidak kehujanan. Akan tetapi, tak satupun yang mengetahui keberadaan anaknya.

"Kata orang-orang jam 3 sore masih ada. Setelah itu tak lihat lagi mereka. Tadi bermain sama anak-anak di pinggir jalan," ujar Sulastri.

Sulastri melanjutkan, anaknya tak biasa mandi air hujan, apalagi cebur ke dalam got maupun genangan air lainnya. Ketika hujan, biasanya ia langsung pulang ke rumah dan memilih berdiam diri di dalam kamar.
"Tadi airnya (di dalam got-red) masih penuh jadi tak kelihatan. Setelah surut baru tahu, ternyata sudah tenggelam" ucap Sulastri sedih.

Pantauan BATAMTODAY.COM, tampak mobil Inavis Polresta Barelang diturunkan untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Kanit Reskrim Polsek Batuaji, Iptu. M. Said bersama beberapa polisi lain menggarisi TKP dengan membentang garis line atau garis Polisi.

Jenazah korban dibungkus menggunakan kain hitam yang biasa dikenakan kepada korban kecelakaan. Jasad korban lalu dibawa ke Rumah Sakit Otorita Batam (RSOB) guna dilakukan otopsi.

"Jenasah korban dibawa ke RSOB untuk di-otopsi," ujar M. Said singkat.

Editor: Udin