DJBC Kepri Hibahkan 20,4 Ton Beras dan 11,9 Ton Gula ke Kabupaten Lingga dan Karimun
Oleh : Romi Chandra
Kamis | 14-04-2016 | 12:34 WIB
beras-hibah-bc.jpg
Kepala KPU Bea dan Cukai (BC) Tipe B Batam, Nugroho Wahyu Widodo menyerahkan secara simbolis hibah gula dan beras kepada Pemkab Lingga serta Karimun. (Foto: Romi Chandra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Sebanyak 20.425 kilogran atau 20,4 ton beras serta 11.900 kilogram atau 11,9 ton gula, dihibahkan DJBC Kepri kepada Pemerintah Kabupaten Lingga dan Kabupaten Karimun, Kamis (14/4/2016) pagi.

Penghibahan tersebut dihadiri langsung oleh Kaolda Kepri beserta jajarannya, Kejaksaan Negeri Batam (Kajari) serta pemerintah Lingga yang menerima hibah tersebut.

Kepala Kantor Pelayanan Utama (KPU) Bea dan Cukai (BC) Tipe B Batam, Nugroho Wahyu Widodo, mengatakan, hibah ini merupakan tahap pertama. Pasalnya, BC masih memiliki stok beras dan gula yang nantinya akan kembali dihibahkan.

"Kita menghibahkan beras dan gula ini langsung ke masyarakat, melalui kerjasama dengan pemerintah setempat. Hal ini dilakukan karena sesuai data yang didapat, saat ini masyarakat membutuhkan beras dan gula," ujar Nugroho, usai penyerahan secara simbolis, di kantor BC Tipe B Batam.

Dijelaskan, saat ini BC masih memiliki stok beras sebanyak 70 ton dan gula 20 ton. Nantinya stok beras dan gula itu juga akan dihibahkan kepada masyarakat yang membutuhkan.

"Penghibahan ini diberikan pada tiga yayasan yang memang sangat mrmbutuhkan di Lingga dan Karimun. Untuk pengangkutannya, kita serahkan ke pemerintah masing-masing. Nanti akan ada lagi proses penghibahan yang kita lakukan, tergantung pemerintah mana yang mengajukan permohonan," jelasnya.

Selain itu, beras dan gula tersebut merupakan tangkapan dari BC dan sebagian lagi merupakan hasil operasi gabungan yang dilakukan di wilayah Kepri.

Sementara Kakanwil DJBC Kepri, Parjiya, mengatakan, pengibahan ini diharapkan bisa sedikit meringankan masyarakat yang memang sangat membutuhkan. "Sesuai data yang ada, tiga yayasan yang menerima hibah teraebut, memang sangat membutuhkan. Karena itu, kita memberikan setelah pemerintahnya mengajukan permohonan," pungkas Parjiya.

Editor: Dodo