Sebelum Tewas, Dian dan Anisah Bercanda Sampai Larut Malam
Oleh : Gokli Nainggolan
Rabu | 13-04-2016 | 08:24 WIB
sidang_pembunuhan.jpg
Isna, ibu kandung korban Dian Milenia saat bersidang di PN Batam. (Foto: Gokli Nainggolan)

BATAMTODAY.COM, Batam - Isna, ibu kandung korban Dian Milenia, ternyata sudah memiliki firasat buruk, sebelum putrinya itu ditemukan tewas terbunuh. Sebab, malam sebelum kejadian Dian dan adiknya, Anisah bercanda sampai larut malam, tak seperti biasanya.

"Saya sudah ada firasat lain. Tak biasanya dia (Dian) bercanda dengan Anisah sampai larut malam. Saya tegur agar cepat tidur, tapi masih terus bercanda dengan Nisah," kata Isna, Selasa (12/4/2016) di Pengadilan Negeri (PN) Batam.

Dian, kata Isna, sebelum kejadian berangkat ke sekolahnya SMN 1 Batam di Kecamatan Sekupang, sekira pukul 06.45 WIB. Dian berangkat lebih lambat 15 menit dari biasanya, karena di sekolah sedang ada acara kurban dan proses belajar mengajar ditiadakan. "Dia (Dian) pamit, akan pulang lebih lama dari sekolah karena ada acara kurban," ujar Isna.

Biasanya, kata Isna, putri sulungnya itu, tiba di rumah setelah pulang sekolah paling lama sekira pukul 18.00 WIB. Tetapi, pada tanggal 26 September 2015, Dian tak kunjung pulang tanpa ada kabar berita.

"Karena tak ada kabar, kami berusaha mencari sampai malam. Kami juga sempat mendatangi Polsek Batuaji untuk membuat laporan hilang, tapi tak bisa karena belum 24 jam. Kami mulai panik dan tanggal 27 ditemukan sudah tidak bernyawa di Hutan Sei Ladi," jelasnya.

Masih kata Isna, Hutan Sei Ladi, bukan rute yang dilalui Dian dari rumahnya ke sekolah. Saban hari, katanya, Dian melalui rute, Perumahan Villa Mukakuning (kediaman) - Simpang Putri Hijau - Perumahan Genta - RS Bersalin Aini - SMPN 26 Batam (sekolah Anisah) - RS Bersalin Aini - Aviari - Simpang Tobing - Sei Temiang (Hutan Mata Kucing) - Simpang STC Sekupang - SMN 1 Batam.

"Setiap hari sekolah, dari rumah Dian bonceng Anisah ke SMPN 26 Batam. Rute perjalanan Dian itu saja, Hutan Sei Ladi tidak pernah dia lalui," katanya.

Semua itu menjadi kenangan dalam hidupnya Isna dan keluarganya. Dian Milenia Trisna Afifah tidak akan pernah kembali lagi. 

Diduga pelaku yang membunuh Dian, Wardiaman Zebua sudah ditemukan. Proses hukum sudah berjalan, terdakwa Wardiaman Zebua sedang diadili di Pengadilan Negeri (PN) Batam.

Editor: Dardani