Alamak, Pustakawan SD Swasta Ini Diduga Tontonkan Film Porno ke Siswa
Oleh : Harun al Rasyid
Selasa | 12-04-2016 | 15:35 WIB
anak_dilarang_nonton.jpg
Ilustrasi. (Sumber foto: Merdeka.com)

BATAMTODAY.COM, Batam - ER (8) siswa kelas sebuah Sekolah Dasar (SD) swasta di Kavling Nato Berseri, RT 5 RW 1, Sagulung Batam, mengadu kepada orang tuanya setelah ditontonkan film porno oleh pustakawan sekolahnya pada Jumat (8/4/2016). 

Menurut pengakuan NH (37) orang tua korban, ia baru mengetahui kejadian itu dari tetangganya pada Senin (11/4/2016) kemarin. Warga Dapur 12 Sagulung inipun langsung bertanya kepada ER. 

"Kata anak saya, dia nonton sama teman-temannya di perpustakaan sekolah. Nonton film anu, yah kayak gituan," ujar NH kepada BATAMTODAY.COM, Selasa (12/4/2016). 

Ketika itu, ER bersama beberapa kawan-kawannya yang lain hendak belajar di perpustakaan umum SD itu. Tanpa sadar bocah ingusan ini melihat film porno di komputer yang diputar penjaga perpustakaan. 

"Ini sangat di sayangkan, kalau memang benaran terjadi. Pendidikan yang salah, mengajarkan anak-anak nonton begituan," tandasnya. 

Mengetahui kejadian itu, NH kemudian langsung mendatangi pihak sekolah guna meminta penjelasan terhadap peristiwa tersebut. Kekhawatiran NH dan orang tua lainnya beralasan sebab, bisa berdampak pada tingkat perkembangan anak kedepannya 

"Kami tahunya itu dari anak saya jadi kami ke sekolah berniat cek kebenaran itu. Ini masalah masa depan anak-anak nanti," imbuhnya. 

Sementara itu Kepala SD swasta itu, Joko, saat ditemui pewarta mengakui sudah mendapatkan pengaduan dari wali murid siswa. Akan tetapi ia menyangkal jika yang sempat dilihat siswanya adalah video porno. 

Dikatakan Joko, pihak sekolah sudah menanyakan langsung kepada Por, oknum penjaga perpustakaan tersebut. Berdasarkan pengakuan Por, yang bersangkutan mengatakan film yang diputar waktu itu adalah film humor yang dibintangi Dono, Kasino, dan Indro.

"Menurut pengakuan yang bersangkutan, bukan film porno tetapi film lucu, Warkop (warung kopi, red) Dono," terang Joko saat ditemui di ruangannya, Selasa (12/4/2016). 

Joko mengatakan, kejadian itu baru diketahui setelah wali murid mendatangi sekolah menanyakan langsung. Ia pun terkejut dan tak tahu bilamana pada Jumat lalu terjadi peristiwa itu, "kalau tidak ada laporan mungkin kita juga tidak tahu," ungkapnya.  

Lanjut Joko, saat itu anak-anak bukan ikut nonton, tetapi hanya melihat sepintas. Peristiwa ini, kata Joko sudah disampaikan kepada pihak yayasan untuk ditindak lanjuti. Mengenai sanksi sejauh ini kita belum diberitahu pihak yayasan.

"Kalau ternyata terbukti mempertontonkan film porno nanti ada sanksinya dari yayasan. Penjaga perpustakaan itu juga belum masuk izin masih sakit," tutupnya. 

Editor: Dodo