Keberatan Disebut Provokator, Wartawan Demo ke DPRD Batam
Oleh : Roni Ginting
Rabu | 02-03-2016 | 12:44 WIB
IMG_2053.JPG
Puluhan wartawan di Batam dari berbagai media unjuk rasa di kantor DPRD (Foto : Roni Ginting)

BATAMTODAY.COM, Batam - Puluhan wartawan di Batam dari berbagai media unjuk rasa di kantor DPRD, Rabu (2/3/2016) menuntut agar Nono Hadisiswanto mengklarifikasi pernyataannya yang menyebut agar wartawan tidak memprovokasi persoalan lahan di Baloi Kolam.

Oca, wartawan MNC Group dalam orasinya mengatakan keberatan dengan pernyataan anggota DPRD Komisi I tersebut di hadapan warga Baloi Kolam.

"Kami panas-panasan meliput. Tapi anggota dewan yang biasanya duduk di ruang ber AC, tiba-tiba datang dan mengatakan media provokator," keluh Oca.

Ia juga mengatakan, dengan pernyataan tersebut mengganggu wartawan yang melakukan peliputan di Baloi Kolam. Pasalnya warga jadi antipati dengan wartawan.

"Dengan pernyataan tersebut, warga jadi mengusir wartawan yang hendak melakukan peliputan," ujarnya.

Para wartawan yang secara spontan melakukan demo, meminta agar Politisi PAN tersebut segera melakukan klarifikasi pernyataannya.

Diberitakan sebelumnya, warga Baloi Kolam kembali berujuk rasa. Pasalnya, ada pihak perusahaan yang masuk ke wilayah tersebut, sehingga membuat warga kembali menutup jalan.

Namun sayangnya, selaku wakil rakyat terhormat, salah satu oknum anggota DPRD Batam, Nono Hadisiswanto yang akrab disapa Cak Nono itu malah menuding pewarta sebagai biang provokasi dalam membuat pemberitaan, dalam polemik Baloi Kolam tersebut.

Dihadapan warga, dengan lancangnya Nono mengatakan, pewarta membuat berita yang memprovokasi warga, sehingga image negatif dari warga, muncul.

"Wartawan jangan membuat berita yang memprovokasi warga," ujarnya dengan lancang di depan warga, Selasa (1/3/2016).

Sehingga, dengan tingkah yang ditunjukkan wakil wakyat terhormat tersebut, tersirat adanya kepentingan pribadi Nono, dibalik pembebasan lahan di Baloi Kolam itu.

Paling tidak, dengan kemunculannya dilokasi itu telah mengisyaratkan bahwa dirinya merupakan 'utusan' dari seseorang yang memberi keuntungan bagi dirinya. Dan bukan untuk membela kepentingan masyarakat kecil, Baloi Kolam.

Editor : Udin