Masuki Era MEA, Langkah Ini yang Perlu Dilakukan untuk Tingkatkan Daya Saing
Oleh : Roni Ginting
Senin | 29-02-2016 | 14:23 WIB
diskusi-mea.jpg
Anggota Kadin Batam, Andi Bola bersama Febrialin, Kepala Dinas UKM Batam dan Ricky Indrakari saat menjadi panelis dalam diskusi 'Meningkatkan Daya Saing Pelaku UKM Batam Menghadapi MEA' di Hotel Venesia, Batam Centre. (Foto: Roni Ginting)

BATAMTODAY.COM, Batam - Indonesia telah memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sehingga sangat perlu untuk meningkatkan daya saing pelaku usaha kecil menengah di Kepri khususnya Batam.

Febrialin, Kepala Dinas UKM Batam mengatakan bahwa dua bulan diberlakukan belum terasa di Batam karena sebelumnya sudah biasa masuk produk dari negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.

"Namun UKM harus melakukan pembenahan-pembenahan dari segi SDM, pengelolaan produk, barang maupun jasa," ujar Febrialin, saat berbicara sebagai narasumber dalam 'Diskusi Meningkatkan Daya Saing Pelaku UKM Batam Menghadapi MEA' di Hotel Venesia, Batam Centre pada Senin (29/2/2016) 

Menurutnya, UKM dari aspek kualitas produk perlu dibenahi karena kalau kualitasnya masih rendah akan berdampak kepada daya saing. Sedangkan dari segi modal atau pembiayaan perlu juga diperhatikan karena biasanya tidak memiliki agunan. 

"Saat ini ada Kredit Usaha Rakyat (KUR) menyediakan pinjaman tanpa agunan. Ada tiga bank pelaksana dengan suku bunga rendah. Pemko sendiri ada juga pembiayaan melalui unit pelayanan BLU," terang Febrialin.

Sedangkan Andi Bola, pengurus Kadin Kepri bidang UKM mengharapkan adanya dukungan dari Pemerintah  terhadap pelaku UKM seperti pameran ke luar negeri.

"Sekarang ini MEA memang belum terasa. Tapi kawan-kawan di Malaysia sudah mulai kontak untuk masuk Batam. Jadi kita jangan ketinggalan," tegasnyla.

Lanjutnya, untuk mendukung MEA, Kadin telah memiliki program yang telah diwacanakan, salah satunya membuat pusat penjualan UKM dan Koperasi se-Kepri. Dimana akan bekerjasama dengan travel agen agar turis dibawa ke sana.

"Kita dari sekarang sudah siap-siap untuk mengarah kesana," terang Andi.

Narasumber lain, Ricky Indrakari, Ketua Komisi IV DPRD Batam memaparkan ada beberapa hal yang meski dilakukan dalam menghadapi MEA yakni finansial education, mengelola dan memanfaatkan uang menjadi bagian kegiatan pengembangan SDM dan jasa melalui kompetensi.

Lalu, finansial akses dan facility yang saat ini telah ada KUR dengan suku bunga sudah 9 persen dan dibawahnya. Ada juga customer protection, market atau networking. Dalam hal ini peran pemerintah jadi satu kekuatan.

"Hal yang tidak kalah penting adalah capacity development serta penyusunan regulasinya," tutup Ricky.

Editor: Dodo