BKPM Minta Kepala Daerah Berinovasi Terbitkan Kebijakan yang pro Investasi
Oleh : Redaksi
Minggu | 28-02-2016 | 12:43 WIB
Franky Sibarani.jpg
Kepala BKPM Franky Sibarani

BATAMTODAY.COM, Jakarta-Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani menantang, pejabat daerah untuk bisa berinovasi dalam menerbitkan kebijakan yang pro-investasi.

Kata Franky, realisasi investasi 2015, menunjukkan perkembangan jumlah proyek investasi yang sedang realisasi di seluruh wilayah. BKPM mencatat, realisasi 7.506 proyek investasi di luar Jawa, naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya, dengan nilai Rp 249 triliun.

Sementara itu, di Jawa, terdapat 15.331 proyek investasi terealisasi, tumbuh 115%, dengan nilai investasi Rp 297 triliun. "Daerah juga dapat melakukan inovasi-inovasi kebijakan yang pro investasi untuk mendukung kebijakan yang sudah dikeluarkan pemerintah pusat. Tidak ada yang menduga, termasuk para investor, bahwa BKPM dapat mengintegrasikan layanan dalam bentuk PTSP pusat hanya dalam waktu 90 hari. Kemudian memangkas prosedur perizinan yang sebelumnya 23 hari menjadi 3 jam," ujar Franky di Jakarta dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (28/2/2016)

Menurut Franky, daerah juga dapat melanjutkan dan mengeluarkan paket kebijakan perizinan daerah yang memberikan kemudahan-kemudahan kepada investor.

"Daerah seharusnya juga bisa melanjutkan deregulasi dengan memangkas prosedur perizinan-perizinan yang dibutuhkan untuk investasi menjadi 3 jam sehingga ada keselarasan dengan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah pusat," katanya
 
Tujuh negara Eropa
Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan, tahun ini BKPM fokus menjaring investasi dari tujuh negara Eropa. Ketujuh negara di Eropa itu adalah Inggris, Jerman, Belanda, Perancis, Jerman, Spanyol dan Swiss.

Alasannya, potensi outward investment mereka cukup besar. Dan, realisasi investasi ke-tujuh negara itu di Indonesia masih kecil, sehingga peluangnya lebih terbuka.

Berdasarkan data FDI Markets, sepanjang 2010-2015, ketujuh negara tersebut termasuk dalam 20 negara sumber investasi terbesar di dunia. Sementara, dalam catatan BKPM hanya Inggris dan Belanda yang sudah masuk dalam 15 negara sumber investasi terbesar.

"Itu pun porsinya belum terlalu besar jika dibandingkan dengan potensi yang ada," ujarnya.

Franky memaparkan, potensi outward investment tujuh negara fokus pemasaran itu sangat besar. Apabila ditotal potensi tujuh negara tersebut sebagai sumber investasi mencapai US$ 1,07 triliun.

"Ini yang akan dibidik oleh kantor perwakilan BKPM yang di London, bekerjasama dengan perwakilan RI dan tim Marketing Officer BKPM wilayah Eropa," kata Franky.

Sementara, bila dibanding dengan data realisasi yang dimiliki oleh BKPM selama periode lima tahun pada 2010-2014, nilai investasi yang masuk ke Indonesia dari 15 negara Eropa termasuk Inggris hanya dilevel US$ 11,9 miliar.

"Untuk tahun 2015 hanya Belanda dan Inggris yang masuk daftar 10 besar. Belanda menduduki peringkat empat dengan nilai investasi US$ 1,3 miliar terdiri dari 421 proyek, kemudian Inggris di peringkat 10 dengan nilai investasi US$ 503 juta terdiri dari 267 proyek," paparnya.

 Editor : Surya