Polda Kepri Sudah Kantongi Nama Pemilik 5 Ton Pasir Timah Ilegal ‎Lingga
Oleh : Hadli
Rabu | 24-02-2016 | 13:05 WIB
kapal-timah-selundupan_(1).jpg
Kapal penyelundup timah yang ditegah aparat Polair Polda Kepri saat disandarkan di Markas Ditpolair Polda Kepri, Sekupang. (Foto: Hadli)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kapolda Kepri Brigjen Pol Sam Budigusdian mengatakan proses penyelidikan penyeludupan pasir timah dari perairan Lingga ke Singapura masih didalami Gakkumdu Ditpolair Polda Kepri.

"Kasusnya masih didalami Gakkumdu," ujarnya, Selasa (23/2/2016), menanggapi BATAMTODAY.COM di loby utama Mapolda Kepri, Batubesar, Kecamatan Nongsa, Batam. 

Seperti diketahui, Senin (22/2/2016) sekitar pukul 19.30 WIB, kapal patroli Ditpolair Polda Kepri berhasil menggagalkan penyeludupan timah hasil penambangan ilegal di Lingga pada koordinat 00 08' 215" N - 104 30' 36 N.

Pasir timah yang diakut kapal Speedboat Riski One GT 6, diketahui sedang melaju kencang menuju arah Singapura. "Kalau dibawa ke Batam tidak mungkin, mau ditempatkan dimana," ujar mantan Waka Kakorlantas itu kembali.

Kasubdit Gakkum Ditpolair Polda Kepri AKBP Mudji Supriyadi menuturkan, selain barang bukti yang diamankan di perairan Selayar, Desa Penuba, dalam penangkapan tersebut pihaknya berhasil mengamankan enam orang tersangka. Diantaranya tekong bernama Syamsuddin (40), warga Pulau Kasu Kecamatan Belakang Padang, Batam serta lima orang ABK.

"Kita masih melakukan penyelidikan. Identitas pemilik pasir timah itu sudah kita kantongi dan masih pendalaman," ujarnya singkat, Rabu (24/2/2016).

Berdasarkan penelusuran BATAMTODAY.COM, aksi penambangan galian C berupa pasir timah di Lingga hingga penampungan, hampir tidak tersentuh aparah penegak hukum. Bahkan kuat dugaan adanya keterliatan oknum-oknum dibalik penambangan tersebut.

Baca : Pasir Timah Ilegal di Lingga Nyaris Tak Tersentuh Aparat

Modus yang digunakan penadah lebih jitu dianding sebelumnya. Kini hasil penampungan pasir timah tersebut dititipkan dibeberapa lokasi pemukiman warga. Pada masa pengiriman, barulah pengepul mengumpulkan ratusan karung pasir timah untuk dikirim ke negri jiran seperti Singpura.

Editor: Udin