Pengiriman TKI Secara Ilegal Kembali Marak di Batam
Oleh : Hadli
Jum'at | 19-02-2016 | 13:43 WIB
penjemput-tki.jpg
Sejumlah minibus penjemput TKI ilegal terpakir di pelataran parkir Bandara Hang Nadim Batam. (Foto: Hadli/

BATAMTODAY.COM, Batam - Arus pengiriman Tenaga Kerja Indonesia (TKI) secara ilegal ke luar negeri melalui Batam kembali marak. Puluhan TKI ilegal terdeteksi masuk dan dikoordinir seorang tekong di Bandara Hang Nadim Batam, Jumat (19/2/2016) sekitar pukul 10.00 WIB.

Sistim penjemputan TKI ilegal tersebut berubah posisi dari tengah parkiran mobil bergeser di depan parkiran sepeda motor sebelah kanan gedung bandara. Terdapat dua bus yang menunggu TKI non-prosedural itu turun ke parkiran dari terminal Hang Nadim Batam dengan dituntun tekong TKI lainnya yang melakukan penjemputan di terminal kedatangan dengan data atau catatan jumlah masing-masing calon TKI ilegal yang dikirim. 

Aparat kepolisian kawasan Bandara Hang Nadim Batam yang menyaksikan aktivitas tersebut hanya melihat kegiatan tersebut berlangsung tanpa melakukan tindakan pertama.

Jalur pengiriman TKI ilegal ini setelah tiba di bandara akan diantar ke sebuah tempat penampungan sementara, sebelum dikirim ke Malaysia melalui Pelabuhan Internasional Batam Center maupun menggunakan jalur transportasi laut ilegal yang berada di Nongsa. 

"Aktivitas pengiriman dan penjemputan TKI melalui jalur transportasi luat di Nongsa Pantai kembali jalan," kata sumber di Nongsa belum lama ini. 

Maraknya TKI ilegal yang masuk melalui Batam diduga setelah situasi aman dari kejadian kapal boat pancung yang terbalik diterjang ombak hingga menewaskan 23 mayat yang ditemukan di Malaysia dan cuaca perairan Kepri perlahan kembali normal. 

Sementara itu, Kepala BNP3TKI  Kombes Pol Suyanto yang dikonfirmsi beberapa waktu lalu di Polda Kepri mengaku belum mendapat informasi tentang modus pengiriman TKI melalui Batam yang kembali marak terjadi. 

"Saya tidak tahu kalau masalah itu," ujarnya usai berkoordinasi kepada Direktur Ditreskrimum Polda Kepri kepada sejumlah wartawan singkat. 

Editor: Dodo