Tak Mau Kecolongan, Kesbangpolinmas Batam Tolak Ormas Peta
Oleh : Ahmad Rohmadi
Rabu | 10-02-2016 | 13:25 WIB
Pembela-Tanah-Air-PETA_waspada.jpg
Anggota ormas Peta, (Sumber foto: waspada.co.id)

BATAMTODAY.COM, Batam - Tidak mau kecolongan seperti Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar), Badan Kesatuan Bangsa politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) Kota Batam menolak organisasi masyarakat (ormas) Pembela Tanah Air (Peta).

Kepala Badan Kesbangpolinmas Kota Batam, Rudolf mengatkan bahwa ormas Peta tersebut tidak mengantongi izin dari Kementerian Hukum dan HAM (Menkumham) saat mendaftarkan diri beberapa waktu lalu di Kesbangpolinmas Kota Batam

"Mereka tidak bisa menunjukan surat dari Kemenkumham, karena itu kita tidak terima. Kita tidak ingin kasus seperti Gafatar terulang lagi," kata Rudolf melalui sambungan telepon, Rabu (10/2/2016).

Namun, Rudolf menjelaskan pihaknya tidak dapat memastikan apakah ormas tersebut memiliki misi radikalisme atau tidak. Pasalnya yang mempunyai wewenang tersebut adalah Kemenkumham.

Selain itu ia mengatakan bahwa sampai Februari ini hanya ormas tersebut saja yang tidak di izinkan untuk masuk ke Batam. Rudolf mengaku lebih berhati-hati mengeluarkan izin ormas usai kejadian Gafatar.

"Sekarang kita melibatkan intelijen juga untuk menerbitkan izin ormas," ujarnya.

Perlu diketahui bahwa, Ormas Peta didirikan eks anggota TNI AD, Muhammad Saleh, yang mendeklarasikan diri sebagai Panglima Besar Peta. Hal tersebut juga dibenarkan oleh Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Sutiyoso.

Sutiyoso mengatakan Muhammad Saleh memang pernah menjadi bagian dari TNI. Selain itu, menurutnya, semasa mengabdi di TNI, Saleh diketahui memiliki reputasi yang buruk.

"Itu memang benar, jadi dulu itu dia seorang mayor, dan reputasinya kurang baik. Dia menobatkan diri sebagai panglima ormas Peta itu," kata Sutiyoso sebagaimana dikutip dari merdeka.com.

Editor: Dodo