Remaja di Sagulung Batam Tewas Dilindas Truk Molen
Oleh : Harun Al Rasyid
Rabu | 03-02-2016 | 17:36 WIB
IMG-20160203-04030.jpg
Jenazah Ramadhan di RSUD Embung Fatimah. (Foto: Harun Al Rasyid)

BATAMTODAY.COM, Batam - Akibat terlindas truk molen Fuso Remix Citra Beton, Ramadhan (18) tewas di tempat. Kejadian mengenaskan itu terjadi di Jalan Utama Sei Binti, persis di depan Kantor Lurah Sei Binti Sagulung, Rabu (3/2/2016) sekitar pukul 14.30 WIB.

Berdasarkan data yang dihimpun BATAMTODAY.COM, Minja Triawan Saputra (17), teman korban berboncengan menggunakan sepeda motor Yamaha Vega bernomor polisi BP 4072 EE dari rumahnya di Kavling Seroja, Dapur 12, Sagulung. Saat melintas di  tempat kejadian, berada di depannya melaju sebuah mobil warna putih dan melakukan pengereman mendadak. 

"Karena ada tikungan mobil itu rem, kebetulan lagi kencang, jadi kami nyalip mobil itu," tutur Saputra. 

Tak disangka, ketika mendahului mobil tersebut sepeda motor yang dikendarai korban langsung berhadapan dengan truk molen Mitsubishi Fuso bernomor polisi BP 9031 VE. Tabrakan pun tak dapat dihindarkan. Korban jatuh ke kolong truk itu, sedangkan Saputra terhempas ke kiri jalan. 

"Ramadhan masuk dalam kolong mobil, saya jatuh ke samping kiri," ujarnya sambil mengenang kejadian nahas yang menimpa kawan karibnya itu. 

Nyawa Ramadhan tak dapat diselamatkan lantaran luka parah di bagian kepala. Sementara Saputra selamat dan hanya mengalami luka gores pada kaki bagian kiri. 

Dilanjutkan Saputra, setelah kejadian tersebut sopir truk molen yang diketahui bernama Fadlan Al Amin melarikan diri. Kemudian jenazah temanya itu langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah Batuaji, untuk dilakukan visum. 

"Tadi mobilnya masih ada, sopirnya tak tahu kemana," pungkasnya. 

Pantauan di ruang jenazah RSUD Batam, beberapa kerabat dekat korban serta orangtua korban yang datang tak kuat menahan tangis. Beberapa kali ayah korban terjatuh ke lantai sambil meraung-raung meratapi kepergian buah hatinya itu. 

"Sabar pak, istighfar. Yang sabar pak, jangan nangis kasihan Ramadhan," ujar salah satu famili korban mencoba menenangkannya. 

Editor: Dardani